KETIK, PEMALANG – Dampak banjir yang melanda di Desa Pesantren, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah membuat aktivitas kegiatan belajar mengajar terganggu sementara waktu. Kondisi ini sudah terjadi sejak hari Senin, 20 Januari 2025 lalu.
Bupati Pemalang, Mansur Hidayat saat dihubungi mengatakan, akan memindahkan aktivitas kegiatan belajar mengajar di SDN 03 Pesantren sementara jika dalam waktu seminggu ke depan masih tergenang.
"Mungkin nanti kalau agak lama (banjirnya) kita pindahkan sementara ketempat yang lain ya. Ini kan belum ada seminggu ya," kata Mansur Hidayat, 22 Januari 2025.
Pemkab Pemalang akan berkoordinasi dengan instansi terkait jikalau memang nantinya cuaca tidak bersahabat lagi.
Pemerintah Daerah Pemalang berkolaborasi dengan BAZNAS, TNI-Polri, PMI, BPBD, dan relawan bahu membahu dalam penanganan banjir di Desa Pesantren.
"Semuanya kita kerahkan untuk siaga penanganan banjir," ujarnya.
Sementara itu, satuan pendidikan Kordinator Wilayah Kecamatan (KWK) Ulujami, Mad Yaskur menjelaskan bahwa dampak dari banjir di Desa Pesantren ada dua Sekolah terdampak yaitu SDN 3 Pesantren dan SDN 1 Pesantren.
Pihaknya juga secara swadaya memberikan bantuan kepada korban terdampak banjir seperti Mie Instan, alat-alat kebersihan, dan sejumlah uang tunai. Total bantuan yang disalurkan mencapai Rp.16 juta.
"Bantuan dari keluarga besar KWK, PGRI, Kwarran, KKKS, Himpaudi, IGTKI, dan ada juga dari Kepolisian serta TNI," ungkapnya.
Menurut Yaskur, dari hasil laporan Kepala Sekolah SDN 3 Pesantren, bahwa di Sekolah tersebut alami banjir tiap seminggu sekali karena rob sehingga halaman sekolah becek dan mengurangi kenyamanan kegiatan belajar mengajar.
"Berharap agar tiap hari halaman sekolah tidak becek. Jika ada pihak ketiga ada yang mau memberikan bantuan juga bisa buku tulis untuk siswa karena pada hanyut," harapnya. (*)