KETIK, PEMALANG – Wakil Bupati Pemalang Nurkholes secara resmi membuka acara Kirab Dewata Fest Culture 2025 di Desa Wanarata, Kecamatan Bantarbolang, pada Sabtu, 14 Juni 2025.
Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-491 Desa Wanarata, dengan titik awal kirab dimulai dari depan Balai Desa Wanarata.
Kirab berlangsung meriah dan lancar, menyusuri jalan utama desa dengan menampilkan hasil bumi serta makanan khas Desa Wanarata dalam iring-iringan budaya yang memukau warga dan pengunjung.
Dalam keterangannya di sela acara, Nurkholes mengapresiasi penyelenggaraan Kirab Dewata Fest Culture 2025 sebagai bentuk pelestarian budaya lokal dan identitas desa yang kuat.
Ia juga menekankan bahwa usia Desa Wanarata yang lebih tua dari Kabupaten Pemalang menjadi simbol kemajuan masyarakat desa.
“Kita lihat ikonnya adalah kerbau bule yang besar, yang melambangkan sumber keberkahan. Ditambah lagi dengan tujuh mata air yang menjadi lambang kekayaan alam. Ini semua bisa menjadi pertanda bahwa masyarakat Wanarata akan semakin maju,” ujarnya.
Nurkholes juga mendorong desa-desa lain di Kabupaten Pemalang untuk menggali potensi budaya lokal masing-masing, sebagaimana dilakukan oleh Desa Wanarata. Menurutnya, budaya desa dapat dikembangkan berdasarkan literasi, survei, dan penelitian yang kuat.
“Dari 222 desa di Kabupaten Pemalang, kita harapkan seluruhnya bisa mengembangkan budaya masing-masing. Dengan begitu, akan tumbuh destinasi-destinasi wisata berbasis budaya yang memperkuat identitas daerah,” tambahnya.
Sementara Kepala Desa Wanarata Elok Rahmawati, dalam sambutannya mengatakan dengan diselenggarakan Kirab Dewata Fest Culture ini untuk memperingati hari jadi desa Wanarata yang Ke – 491 tahun.
Pelaksanaan Dewata Fest Culture merupakan bagian dari strategi desa untuk memperkenalkan pariwisata potensi lokal berbasis kearifan budaya dan lingkungan.
Menurutnya, pengembangan desa wisata harus dimulai dari pemahaman dan penghargaan terhadap nilai-nilai lokal yang hidup di masyarakat.
“Kirab Dewata Festival Kultur bukan hanya sekedar seremoni, tetapi pesan bahwa desa kami memiliki kekuatan budaya dan spiritual yang layak ditampilkan ke dunia luar. Kami berharap kegiatan ini menjadi agenda tahunan dan masuk dalam kalender pariwisata kabupaten,” ucapnya.
Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkenalkan warisan leluhur kepada generasi muda sekaligus menarik perhatian masyarakat luar untuk mengenal kekayaan budaya desa di Kabupaten Pemalang.(*)