KETIK, BLITAR – Polda Jatim dikabarkan menggerebek Hotel Puri Perdana, di Jalan Anjasmoro, Kelurahan Kepanjenkidul, Kota Blitar, Rabu, 12 Februari 2025 dini hari. Penggrebekan dilakukan karena hotel tersebut diduga jadi sarang prostitusi terselubung.
Diperoleh informasi 3 orang diduga terlibat, diamankan polisi. Yakni karyawan hotel berinisial DD serta dua wanita penjaja cinta berinisial MG dan RN. Selain itu, petugas juga menyita beberapa dus minuman keras yang diduga tidak memiliki izin edar.
Menurut informasi yang dihimpun, polisi mendapatkan laporan dari masyarakat terkait dugaan praktik prostitusi yang terjadi di hotel yang juga memiliki fasilitas karaoke tersebut.
Setelah melakukan penyelidikan, aparat akhirnya melakukan penggerebekan tepat pada pukul 02.00 WIB. Salah satu kamar yang menjadi target utama adalah kamar 156.
Di tempat itu, seorang tamu telah menginap selama satu minggu. Saat dilakukan penggeledahan, polisi mendapati dua wanita penjaja cinta bersama seorang karyawan hotel.
Penggerebekan ini memicu aksi protes dari belasan warga setempat yang menilai manajemen hotel tidak bertanggung jawab atas kejadian ini. Salah satu yang ikut bersuara adalah Try, suami dari DD, karyawan hotel yang turut diamankan polisi.
“Kami kecewa dengan pihak manajemen hotel. Jika istri saya tidak segera dipulangkan, massa akan semakin banyak melakukan aksi simpati,” tegas Try.
Akibat aksi protes warga, beberapa tamu penting dari Pemerintah Kota Blitar sempat terhalang untuk masuk ke dalam hotel.
Namun, setelah petugas kepolisian dan Satpol PP turun tangan, situasi akhirnya bisa dikendalikan, dan tamu-tamu hotel bisa kembali masuk ke kawasan tersebut.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa pihak kepolisian telah memasang garis polisi di tiga kamar hotel, termasuk ruang VIP 1 karaoke yang diduga menjadi tempat praktik prostitusi.
Sementara itu, saat dikonfirmasi oleh wartawan, pihak manajemen hotel enggan memberikan keterangan. "Bapak manajemen tidak bisa dihubungi. Paling sudah tidur,” kata salah satu karyawan hotel singkat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak manajemen Hotel Puri Perdana mengenai dugaan praktik prostitusi yang terjadi di tempat mereka. (*)