Diguyur Hujan Berhari-hari, Longsor Timbun Jalur Vital Tulungagung-Trenggalek

Jurnalis: Anis Firmansyah
Editor: Burhansyah

24 November 2024 12:27 24 Nov 2024 12:27

Thumbnail Diguyur Hujan Berhari-hari, Longsor Timbun Jalur Vital Tulungagung-Trenggalek Watermark Ketik
Longsor di jalur utama penghubung Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung, dengan Kecamatan Bendungan, Trenggalek, pada Rabu (20/11/2024) sore. (foto : Zuli for Ketik.co.id).

KETIK, TULUNGAGUNG – Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Tulungagung selama berhari-hari menyebabkan longsor di jalur utama penghubung Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung, dengan Kecamatan Bendungan, Trenggalek, pada Rabu (20/11/2024) sore. Longsor ini memutus aktivitas transportasi dan berdampak signifikan pada mobilitas masyarakat setempat.  

Lokasi longsor terletak di kawasan Jati Growong, Desa Samar, Kecamatan Pagerwojo, yang sebelumnya juga pernah mengalami kejadian serupa pada 2022. Meski pembangunan talud telah selesai pada 2023, kondisi tanah yang labil akibat intensitas hujan tinggi memicu longsor kembali. 

Sementara untuk bagian bahu jalan sepanjang 50 meter ambles ke jurang sedalam tujuh meter, bahkan mengancam badan jalan utama.  

Penjabat (Pj) Bupati Tulungagung, Heru Susono, usai meninjau lokasi longsor pada Kamis (21/11/2024) sore menyatakan bahwa penanganan sementara akan dilakukan dengan membangun jalur darurat untuk memulihkan transportasi. Sementara itu, pemerintah juga tengah merancang kajian teknis untuk solusi jangka panjang.  

"Kejadian ini serupa dengan yang terjadi pada 2023, dan meskipun sudah diperbaiki, longsor kembali terjadi akibat curah hujan tinggi. Kami sedang mempertimbangkan opsi untuk memindahkan badan jalan ke lokasi yang lebih stabil agar kejadian serupa tidak terulang," kata Heru.  

Jalur darurat kini sedang disiapkan untuk menjaga kelancaran transportasi meskipun terbatas. Heru menekankan bahwa percepatan penanganan sangat penting, mengingat jalan tersebut merupakan akses vital yang menghubungkan Tulungagung dan Trenggalek, serta jalur ekonomi utama warga. 

"Ini jalur utama antarwilayah yang harus segera dimanfaatkan kembali, meskipun sementara," tambahnya.  

Secara terpisah, Camat Pagerwojo, Setiono, menjelaskan bahwa saat ini sistem buka-tutup lalu lintas diberlakukan untuk mencegah potensi longsor susulan. Kondisi bahu jalan yang menggantung hingga satu meter membuat jalur ini rawan untuk dilalui kendaraan berat.  

"Saat ini tidak ada jalur alternatif yang memadai. Memang ada jalur di kampung, tetapi tidak memungkinkan dilalui truk pengangkut susu dengan beban hingga 12 ton. Jalur itu justru bisa membahayakan," jelas Setiono.  

Longsor ini juga berdampak pada distribusi hasil pertanian dan peternakan, terutama susu yang menjadi produk unggulan wilayah tersebut. Pemerintah diharapkan segera mempercepat perbaikan permanen untuk mengurangi kerugian masyarakat, terutama dengan prediksi curah hujan tinggi yang akan terus berlangsung.  

Selain itu, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi longsor susulan, mengingat kondisi tanah yang sangat labil. 

Tombol Google News

Tags:

Longsor Tulungagung Jalur Tulungagung - Trenggalek Pagerwojo jalan longsor