Kanker Usus Ancam Generasi Muda, Dosen Unair Ungkap Gejalanya

19 Mei 2025 11:56 19 Mei 2025 11:56

Thumbnail Kanker Usus Ancam Generasi Muda, Dosen Unair Ungkap Gejalanya
Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) dr Annisa Zahra Mufida Sp PD. (Foto: Humas Unair)

KETIK, SURABAYA – Kanker usus atau kanker kolorektal selama ini lebih dikenal sebagai penyakit yang menyerang orang lanjut usia.

Namun, tren global saat ini menunjukkan bahwa generasi muda, termasuk usia di bawah 40 tahun, mulai banyak yang terdiagnosis kanker usus. Ini menjadi peringatan serius bahwa penyakit ini bisa menyerang siapa saja, tidak lagi mengenal usia.

Menurut beberapa penelitian, Early On Set Colorectal Cancer (EOCRC) sudah ditemukan menyerang kalangan muda di bawah 45 tahun. Salah satu golongan yang berisiko terserang EOCRC adalah gen z.

Peningkatan angka penderita EOCRC tidak hanya pada negara maju, namun juga terjadi di negara berkembang.

Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) dr Annisa Zahra Mufida Sp PD mengungkapkan gejala yang timbul akibat terkena kanker usus.

Gejala umum yang sering ditemukan pada penderita kanker kolorektal meliputi enam gejala umum. Yaitu, anemia, munculnya darah pada feses, diare lebih dari dua minggu, berat badan yang turun signifikan, nyeri di sekitar dubur, hingga sembelit yang terjadi lebih dari tiga bulan. 

“Meskipun begitu kanker kolorektal kadang tidak menunjukkan adanya gejala sehingga umumnya terlambat didiagnosis dan hampir 50 persen sudah berada di stadium lanjut, karena adanya stigma bahwa kanker hanya menyerang usia lanjut. Karena itu, deteksi dini diperlukan untuk mencegah kondisi semakin parah,” ungkapnya melalui keterangan tertulis pada Senin 19 Mei 2025.

dr Annisa menyebut penyebab munculnya kanker usus pada usia muda yaitu adanya gaya hidup tidak sehat, konsumsi makanan cepat saji dan tinggi gula sintetis seperti fruktosa, obesitas, konsumsi alkohol dan rokok, kurangnya aktivitas fisik serta faktor genetik yang diturunkan oleh keluarga.

“Karakteristik kanker pada usia muda yaitu memiliki prognosis atau prediksi kesembuhan yang lebih buruk daripada kanker kolorektal yang terjadi pada usia lanjut. Selain itu risiko metastasis atau penyebaran sel kankernya lebih besar serta adanya risiko kegagalan terapi yang lebih besar pada pasien muda,” ungkapnya.

Upaya Pencegahan

dr Annisa menyebut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit itu di antaranya mengetahui riwayat penyakit keluarga, menghindari makanan cepat saji dan kembali ke real food, memperbanyak aktivitas fisik.

Selain itu, melakukan pemeriksaan secara dini untuk mengetahui kesehatan organ pencernaan juga penting untuk dilakukan.

“Segera periksakan diri jika mendapati adanya gejala kanker kolorektal ke fasilitas kesehatan dengan melakukan pemeriksaan feses, apabila didapatkan darah pada feses maka akan dilanjutkan pemeriksaan teropong usus atau colonoscopy untuk diagnosis lebih lanjut," jelasnya.

dr Annisa menekankan prosedur ini menjadi penting untuk mengurangi resiko kondisi kanker usus semakin memburuk. (*)

Tombol Google News

Tags:

Universitas Airlangga Unair kanker kolokrektal kanker usus kanker usus usia muda gejala kanker usus kanker kanker usia muda dosen FK Unair dr Annisa