KETIK, PEMALANG – Kepala Sekolah SMPN 1 Comal, diisukan atas dugaan penyalahgunaan wewenang jabatan yang diemban sebagai pimpinan.
Dalam isu yang beredar, pihaknya diduga menyalahgunakan wewenang lantaran meminta jatah sarapan pagi untuk pribadi yang menggunakan dana Sekolah, minta ruangan eksklusif atau VIP, serta memberlakukan secara istimewa kepada salah satu guru PPPK berinisial I.
Saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Tohir didampingi Humas SMPN 1 Comal Acip Saikhuri beserta dua orang guru menepis atas semua dugaan tersebut.
"Untuk dana sarapan pagi, saya itu cuma minta dipesankan di kantin, kemudian saya minta bayarnya perbulan dan pakai dana saya (pribadi). Hanya dipesankan," katanya, Kamis, 27 Februari 2025.
Kemudian terkait fasilitas yang isunya minta ruangan VIP dimana di dalamnya ada TV 42 inci, hingga Kulkas, pihaknya mengatakan menggunakan dana dari luar BOS (Bantuan Operasional Sekolah).
"Itu memang saya minta TV ukuran 42 inci untuk layar monitor CCTV karena ada 16 CCTV, itupun sebenarnya masih kelihatan kecil. Dan itupun tidak mengurangi jatah dana BOS melainkan dari usaha lain seperti Kopsis (Koperasi Sekolah) dimana labanya memang untuk sarana dan prasarana Sekolah," terangnya.
"Kemudian kulkas, itu tak buka untuk siapa saja yang mau nitip. Tadinya memang di ruang TU, kalau ruang guru memerlukan silakan ditaruh di ruang guru. Intinya bukan untuk fasilitas saya. Kalau AC dari saya jadi Kepala Sekolah SMPN 1 Comal sudah ada," tambahnya.
Ketika disinggung tentang rumor perlakuan istimewa kepada salah satu guru PPPK inisial I, Tohir juga membantah. Pihaknya memperlakukan sama kepada semua guru di lingkungan SMPN 1 Comal.
"Untuk inisial I, dia memang ada jadwal Senin dan Kamis untuk terapi anaknya ke Rumah Sakit dalam waktu satu hingga dua jam, sehingga saya izinkan tapi setelah itu balik ke Kantor," ujarnya.
"Tak ada perlakuan istimewa, semua saya perlakukan sama. Siapapun yang meminta izin atau kelonggaran misalkan mengajar, saya perlakukan sama," pungkasnya. (*)