KETIK, SURABAYA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim terus berupaya mencegah adanya korban virus Polio di Jawa Timur. Salah satunya dengan menggalakkan SUB Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di wilayah Jatim.
Sejauh ini belum penambahan kasus anak terjangkit polio di Jatim. Jumlahnya masih sama seperti sebelumnya yakni dua anak di Sampang dan Pamekasan yang masih perlu perawatan intensif.
"Kasusnya masih sama seperti kemarin, Satu dari Sampang dan satu dari Pamekasan," jelas Kepala Dinkes Jatim, dr. Erwin Astha Triyonno, Rabu (21/2/2024).
Erwin menyampaikan bahwa puskesmas setempat terus melakukan pengawasan serta pendampingan terhadap dua anak yang terjangkit virus Polio tersebut. Kini, dua anak itu diupayakan agar imunitasnya naik.
"Karena obat terbaiknya diri sendiri, kemudian dilatih (terapi) sehingga bisa kembali seperti semula," lanjut Erwin.
Sementara untuk sembilan anak yang ditemukan ada indikasi gejala polio, Erwin menegaskan bahwa semuanya dalam kondisi sehat. Temuan sembilan anak tersebut dari hasil surveilens feses.
"Sembilan kasus sempat ditemukan tapi anaknya sehat, di fesesnya ada Polio, sudah kita dampingi. Kita monitor selama tiga bulan, selama aman berarti dia tidak ada masalah," terang Erwin.
Untuk status polio di Jatim, Erwin menyatakan sekarang ini masih Kejadian Luar Biasa (KLB) karena belum dicabut.
"Nanti ada tim dari Jakarta yang akan memastikan putaran satu dan dua ada kasusnya lagi apa tidak," lanjut Erwin.
"Kan ini terus dimonitor. Begitu nanti negatif, kita akan bebas dari Polio," tambah Erwin.
Diketahui, dalam Sub PIN Polio putaran pertama ada sebanyak 4.700.636 anak yang telah tervaksinasi. Jumlah itu melampaui target hingga 105,39 persen dari sasaran sebanyak 4.437.679 anak.
Untuk Sub PIN Polio putaran kedua yang berlangsung pada 19 - 25 Februari 2024, targetnya tidak berubah. Namun Dinkes Jatim optimistis capaiannya sesuai dengan putaran pertama, bahkan bisa melampuinya.
"Yang jelas targetnya masih sama putaran pertama yaitu 4.437.679 anak. Target kita sama seperti capaian, kalau bisa di atas 105,93 persen," pungkas Erwin. (*)