Diselenggarakan Kali Ketiga, Ciputra Film Festival Angkat Fenomena Masyarakat yang Terpendam

Jurnalis: Husni Habib
Editor: M. Rifat

29 Mei 2024 12:04 29 Mei 2024 12:04

Thumbnail Diselenggarakan Kali Ketiga, Ciputra Film Festival Angkat Fenomena Masyarakat yang Terpendam Watermark Ketik
Press Conference Ciputra Film Festival 2024 (29/5/2024). (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Ciputra Film Festival (CFF) kembali diselenggarakan untuk ketiga kalinya tahun ini.

Acara itu dilaksanakan selama 6 hari, mulai 27 Mei - 1 Juni 2024 di Ciputra World Surabaya. Festival ini digelar bertujuan untuk mengapresiasi karya-karya sineas muda Indonesia.

Mengambil tema “Unseen”, yang memiliki arti tak terlihat, festival ini mengangkat beragam fenomena-fenomena termasuk isu-isu sosial yang seolah tak terlihat karena kurang mendapat ekspose media dan masyarakat luas.

“Contohnya, seperti kemiskinan di balik mewahnya kehidupan di kota besar, diskriminasi ras, maupun hak perempuan yang terabaikan," jelas Rosihan Amril Farouqi selaku Festival Director.

Rosihan menambahkan, melalui festival film ini sineas muda diberi peluang untuk bebas menyuarakan dari sudut pandangnya masing masing. Di sinilah film menjalankan peran penting sebagai medium penyampai pesan. 

"Kita ingin menjadi wadah dan menumbuhkan semangat para sineas muda untuk mempertontonkan karyanya kepada banyak orang," tambahnya.

Lebih lanjut, dalam festival kali ini terdapat 617 pendaftar yang kemudian mengalami proses kurasi dan akhirnya mengerucut menjadi 40 an film. Karya film yang dihasilkan ini rata-rata berdurasi 20 menit.

Penilaian karya film dari juri mulai dari estetika, editing, teknis, hingga konsep cerita.

Dalam CFF kali ini, juga terdapat beberapa program menarik seperti workshop teknik camera yang akan memberi wawasan baru seputar penggunakan camera.

Selain itu ada juga expert session with Dion Wiyoko dan Wregas Bhanuteja.

"Di sini kita tidak hanya ada pemutaran film saja ya. Kita juga program lain seperti workshop mengenai film, diskusi film, permainan AI dan masih banyak lagi," imbuhnya.

CFF tahun ke-3 ini juga memberikan pengalaman yang berbeda untuk sineas muda yang memiliki karya film pendek untuk ditayangkan dalam program open air di atrium Ciputra World dan program pilihan kurator di XXI Ciputra World Surabaya.

"Kali ini kita bekerja sama dengan XXI untuk pemutaran film, jadi pengalaman yang diberikan bisa lebih baik dan nyaman," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Universitas Ciputra Ciputra Film Festival XXI Sineas Fenomena Masyarakat