Disentil Kader Senior, Plt Ketua DPC PDIP Surabaya Dituding Menyimpang dari Prinsip Dasar

5 Juni 2025 17:30 5 Jun 2025 17:30

Thumbnail Disentil Kader Senior, Plt Ketua DPC PDIP Surabaya Dituding Menyimpang dari Prinsip Dasar
Kader Senior PDIP Surabaya Achmad Hidayat. (Foto: Instagram @achmad_hidayat_ah)

KETIK, SURABAYA – Di tengah konsolidasi partai menjelang agenda politik besar, suara sumbang justru muncul dari internal PDIP sendiri. Achmad Hidayat secara terbuka menyoroti Plt Ketua DPC PDIP Surabaya Yordan M  Batara Goa yang dinilai tidak sejalan dengan prinsip dasar partai berlambang banteng itu.

Sentilan ini bukan sekadar teguran biasa, tetapi alarm keras atas potensi penyimpangan ideologis yang dianggap dapat merusak marwah partai.

Achmad menyebut arah kepemimpinan saat ini menyimpang dari prinsip dasar partai dan justru menciptakan ketidaknyamanan di tubuh anggota.

Achmad menyebut bahwa Plt Ketua DPC tidak menjalankan kewajiban partai sebagaimana yang diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), khususnya terkait perlindungan terhadap kader.

“Sebagai kader, saya punya tanggung jawab moral menyuarakan kebenaran. Dalam AD/ART partai jelas tertulis, partai wajib melindungi kadernya. Tapi kenyataannya, banyak justru yang ditelantarkan bahkan seolah-olah dibidik,” ungkap Achmad Kamis 5 Mei 2025.

Ia juga mengkritisi langkah-langkah DPC yang menurutnya berlebihan, termasuk pemanggilan sejumlah kader untuk klarifikasi internal yang seolah menjadikan kantor partai seperti kantor polisi.

“Komite etik dan Mahkamah Partai adalah kewenangan DPP, bukan DPC. Tapi hari ini, ada kader yang dipanggil, diperiksa seakan-akan sudah bersalah. Ini penyimpangan,” ujarnya tegas.

Achmad bahkan menyebut telah mengumpulkan berbagai bukti penyimpangan, mulai dari foto, rekaman suara, hingga chat WhatsApp, yang menurutnya menunjukkan upaya sistematis untuk menjatuhkan kader.

Salah satu yang ia soroti adalah laporan polisi terhadap Ketua PAC PDIP Tambaksari, Arif Wirawan.

“Saya tahu siapa yang menyuruh, siapa yang mengarahkan. Semua ada catatannya. Ini bukan lagi persoalan pribadi, ini sudah masuk ke upaya kriminalisasi kader,” katanya.

Ia menuding kepemimpinan Plt Yordan justru memperkeruh suasana dan memicu polarisasi internal, bukan memperkuat barisan.

“Seharusnya pemimpin membawa suasana gotong-royong. Tapi justru yang terjadi sebaliknya. Banyak kader sekarang merasa tidak aman. Bahkan ada yang diminta mencari pengacara untuk menghadapi sesama kader. Ini bukan kultur PDIP,” tambahnya.

Achmad mengaku bahwa awal dari gejolak ini terjadi sejak ia dipanggil secara pribadi oleh seorang pejabat eksekutif di Surabaya. Dalam pertemuan itu, ia diminta menyatakan dukungan dalam Konfercab PDIP. Namun karena menolak, ia merasa mulai ‘dikejar-kejar’.

“Setelah saya tolak, mulai muncul ancaman. Dibilang nanti masalah-masalahmu akan dibongkar. Dan itu yang sekarang terjadi,” ucapnya.

Kader Senior ini menegaskan bahwa dirinya siap bertanggung jawab jika terbukti bersalah, namun ia tidak bisa tinggal diam melihat kader-kader akar rumput dipinggirkan hanya karena dinamika politik internal.

Seluruh bukti yang dikumpulkan akan ia bawa langsung ke DPP PDIP, termasuk kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

“Kalau saya tidak menyampaikan ini ke Bu Mega, rasanya berat di hati. Semua data sudah kami siapkan. Biar DPP yang menilai,” tegasnya.

Achmad juga mempertanyakan alasan pembebastugasan Adi Sutarwijono sebagai Ketua DPC sebelumnya. Ia menilai, di bawah kepemimpinan Adi, PDIP justru solid dan berhasil memenangkan Pilgub di Surabaya.

“Kalau kita dibilang tidak kompak, bagaimana bisa menang gubernur di Surabaya? Ini fakta, bukan asumsi,” pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Achmad Hidayat PDIP Surabaya Kader senior PDIP Plt Ketua DPC PDIP PDIP Yordan M Surabaya