Dugaan Penyimpangan Pengadaan WiFi dan Bandwith Iringi Lengsernya Eka Suryo dari Dinas Kominfo Sleman

KETIK, SLEMAN – Keberadaan Eka Suryo Prihantoro SSi MKom selama ini ditengarai tidak pernah jauh dari Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten (Kominfo) Sleman. Informasi yang dihimpun Ketik.co.id , perjalanan karier ASN Pemkab Sleman tersebut banyak dihabiskan di dinas yang mempunyai tugas membantu bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang komunikasi dan informatika, bidang persandian, dan bidang statistik.

Nama Eka Suryo Prihantoro mulai dikenal saat menjabat Kabid kemudian jadi Sekretaris dan naik lagi jadi Kepala Diskominfo Sleman. Ia bahkan sempat jadi Pj Sekda Sleman mengisi kekosongan kursi usai ditinggalkan Harda Kiswaya karena purna tugas.

Terakhir Eka jadi Asisten Administrasi Umum Pemkab Sleman (Asisten 3) hingga saat ini.

Kalau dihitung lebih dari 20 tahun lamanya, ia sudah bertugas di Dinas Kominfo Sleman. Meski beberapa kali dilakukan penataan, posisi Eka Suryo tidak tergoyahkan dari Dinas Kominfo Sleman.

Bahkan saat Bupati Kustini kala itu  menyebut dalam sistem birokrasi dan kepegawaian, promosi dan mutasi merupakan bagian dari proses regenerasi. Serta penataan organisasi agar fungsinya lebih efektif dan efisien. Entah kenapa posisi Eka Suryo tidak pernah bergeser juga dari Diskominfo Sleman.

Mengacu data kepegawaian, pada tahun 2002  ia sudah memiliki jabatan di Diskominfo Sleman sejak masih bernama Kantor Data Elektronik, Arsip dan Perpustakaan sebagai Kasi Data Elektronik. Jabatan yang sama ia tempati hingga instansi ini berganti nama menjadi Diskominfo pada tahun 2003.

Enam tahun berikutnya Eka menjabat sebagai Kabid Komunikasi dan Informatika. Lalu Januari 2017 dipercaya jadi Sekdin Kominfo Sleman. Selanjutnya mulai awal Desember 2018 dalam usia 50 tahun, Eka Suryo jadi Kepala Diskominfo Sleman.

Bahkan usai dilantik menjadi Asisten Administrasi Umum Pemkab Sleman (Asisten 3) ia masih dipercaya merangkap jadi Plt Kepala Dinas Kominfo Sleman.

Sampai akhirnya di era Bupati Harda Kiswaya per 21 Februari 2025, Eka akhirnya lengser dan posisi Plt Kepala Dinas Kominfo Sleman ditempati oleh Budi Santosa.

Sejak itu nama Eka Suryo kembali menjadi sorotan seiring maraknya pemberitaan mengenai dugaan penyimpangan dalam proses pengadaan free Wireless Fidelity atau WIFI gratis padukuhan dan non padukuhan yang dilakukan Diskominfo Sleman.  

Program WiFi gratis bernilai miliaran rupiah tersebut merupakan program prioritas Bupati Sleman sebelumnya yang disebut-sebut sebagai bagian dari pondasi pembangunan Sleman menuju smart city.

Untuk diketahui saat menjadi Kepala Diskominfo Sleman, Eka Surya Prihantara pernah menyampaikan sistem pemasangan WiFi gratis dilakukan dengan dua cara. Yakni berlangganan dengan provider internet. Atau membangun infrastruktur tower sendiri untuk lokasi di wilayah 'blank spot' atau kawasan sulit sinyal. Disebutkan WiFi gratis yang dipasang di padukuhan rata-rata memiliki kecepatan antara 30-50 Mbps. Serta bisa digunakan untuk 40 hingga 60 user dengan area jangkauan 40an meter dari titik akses.

Diselidiki Polresta Sleman

Nah, sejak Desember 2024 lalu Polresta Sleman tengah menyelidiki soal ini. Mereka terus mendalami dugaan penyimpangan dalam proses pengadaan free Wireless Fidelity (WiFi) tahun anggaran 2022-2023. Diantaranya dengan mengumpulkan data terkait jumlah, titik pemasangan, anggaran maupun regulasinya.

Dalam keterangannya pada media, Kamis 13 Maret 2025, Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian mengungkapkan pihaknya telah memeriksa 10 orang saksi dalam kasus ini. Mereka antara lain PPK, pejabat  Diskominfo Sleman serta sejumlah penerima manfaat. 

Dari pemeriksaan tersebut patut diduga terjadi mark up dalam proses pengadaan WiFi ini. Namun untuk pastinya, AKP Riski Adrian menegaskan masih menunggu fakta hukum berupa hasil audit dari BPKP DIY.  Setelah itu baru bisa disimpulkan secara resmi apakah ini modusnya fiktif, markup ataupun modus lainnya. Namun saat ini dirinya menduga adanya markup.

Pernyataan tersebut nampaknya cukup beralasan karena sebagai pembanding Polresta Sleman juga telah meminta keterangan dari vendor atau penyedia jasa serupa yang lainnya.

Disebutkan pula karena pada pemanggilan sebelumnya vendor yang beralamat di Sleman ini tidak datang. Maka Polresta Sleman tengah mengatur jadwal untuk meminta keterangan pihak vendor atau penyedia jasa tersebut.

Masih menurut Riski Adrian, kalau penyedia jasa sudah datang maka pihaknya akan mengajukan Audit Investigasi ke BPKP DIY untuk mengungkap penyimpangan atau fraud yang terjadi. Serta menghitung potensi kerugian negaranya.

Nah, berdasar pemeriksaan 10 orang saksi yang telah dilakukan. Perwira pertama ini mengatakan dirinya yakin penanganan kasus ini akan naik ke tahap penyidikan.

Pilih Bungkam

Saat di hubungi Eka Suryo tidak memberikan tanggapan atas maraknya berita tersebut.

"Maaf mas, saya gak kasih tanggapan. Monggo Polresta saja," jawabnya singkat.

Begitupun mantan Sekretaris Dinas Kominfo Sleman Purwati SH MH yang akrab dipanggil Ipung memilih tidak menanggapi pertanyaan yang diajukan via WA. Ipung yang kini menjabat Kabag Hukum Setda Sleman dulu menjadi Sekretaris Kominfo Sleman saat adanya pengadaan WiFi gratis ini.

Terpisah Eka Suryo juga jadi sorotan dalam kasus yang lainnya yakni menyangkut dugaan penyimpangan pengadaan Bandwith Internet tahun 2022, dan tahun anggaran 2023.

Selengkapnya baca artikel sebelumnya: Diduga Terjadi Penyimpangan dalam Pengadaan Langganan Bandwith Internet Sleman


Beberapa kali Eka Suryo di konfirmasi Jurnalis Ketik.co.id mengenai pengadaan Bandwith ini, tetapi ia terus berkilah. Terbaru beredar kabar soal ini ternyata juga mulai ditelisik oleh Aparat Penegak Hukum juga. (*)