KETIK, JEMBER – Puluhan warga lanjut usia di wilayah Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Jember mendapat edukasi pencegahan penyakit tidak menular pada Jumat, 27 September 2024 siang.
Penyakit tidak menular itu mencakup hipertensi dan diabetes melitus. Keduanya merupakan masalah yang sering diderita masyarakat saat usianya menginjak 40 tahun ke atas.
Program pembinaan berkelanjutan itu diselenggarakan oleh Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Malang Kampus 1 Jember.
Kelurahan Jember Kidul merupakan wilayah binaan kampus, dan tahun ini merupakan kali kedua diselenggarakan kegiatan serupa, dan secara berkelanjutan.
Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Jember Poltekkes Malang, Susilawati, menuturkan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi yang mudah dipahami mengenai pentingnya mendeteksi dini gejala hipertensi dan diabetes melitus.
Apalagi, tren penderita hipertensi dan diabetes melitus terus meningkat akibat dari perubahan gaya hidup modern.
“Terutama di usia 40 tahun keatas mulai beresiko munculnya gejala hipertensi dan diabetes melitus. Apalagi bagi yang kurang beraktivitas,” kata Susi, sapaan akrabnya.
Sebelum gejalanya semakin parah, peserta binaan itu akan dilakukan skrining awal untuk mendeteksi potensi penyakit. Mulai dari kolesterol, asam urat, gula darah, tekanan darah, dan penambahan berat bada.
“Untuk mencegah itu ada kegiatan yang meningkatkan vitalitas dengan olahraga, tak kalah penting mengatur pola makan,” sambungnya.
Nantinya, setiap bulan Poltekkes Kemenkes Malang Kampus 1 Jember tetap memberikan pendampingan dalam bentuk Posyandu Lansia. Untuk mengevaluasi dampak maupun perubahan yang terjadi dari kegiatan yang telah dilaksanakan.
Puluhan warga menyimak cara mengetahui gejala penyakit hipertensi dan diabetes melitus sekaligus pencegahannya (27 September 2024) (Foto: Fenna/Ketik.co.id)
Sementara itu, Kepala Puskesmas Jember Kidul, dr. Nur Falakhis mendukung kegiatan tersebut yang sejalan dengan program pemerintah setempat.
Selain ibu hamil dan balita yang menjadi sasaran, para lansia juga tak luput dari pengawasan fasilitas kesehatan umum yang ada di tingkat kelurahan.
“Memang benar untuk penyakit hipertensi dan diabetes melitus mulai meningkat. Kalau di Puskesmas Jember Kidul sendiri belum signifikan peningkatannya, karena pemeriksaan belum seluruhnya,” kata perempuan berkacamata itu.
Karena keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki Puskesmas, Nur berharap adanya program pembinaan yang dilakukan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sekitar.
“Harapannya seluruh lansia atau usia produktif yang ada di wilayah (Kelurahan) Jember Kidul bisa diskrining. Sehingga semakin awal diketahui, semakin tepat pengobatannya, juga tingkat kesembuhan semakin tinggi,” pungkasnya.(*)