Evaluasi Penanganan Stunting, Dinsos P3AP2KB Kota Malang Perhatikan 3 Hal Ini

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Gumilang

13 Desember 2023 11:30 13 Des 2023 11:30

Thumbnail Evaluasi Penanganan Stunting, Dinsos P3AP2KB Kota Malang Perhatikan 3 Hal Ini Watermark Ketik
Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang melakukan evaluasi percepatan penurunan stunting pada Rabu (13/12/2023). 

Dalam evaluasi tersebut, Kepala Dinsos P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito menjelaskan terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan oleh masyarakat. Lantaran ketiganya menjadi penyebab stunting.

"Di tahun 2023 tren sebenarnya penyebab stunting dan kenaikan stunting itu apa. Mungkin ada tiga hal yang jadi evaluasi dari para pakar dari beberapa kasus stunting. Pertama terkait asi, jadi bayi yang stunting itu tidak mendapatkan asi eksklusif. Kedua, diindikasikan ada keluarga serumah yang merokok, ketiga terkait pola pengasuhan," ujar Donny saat ditemui pada kegiatan evaluasi.

Hasil evaluasi penanganan stunting di Kota Malang pada tahun 2023 tersebut akan diadikan rujukan untuk menentukan langkah di tahun 2024. Salah satu hal penting yang harus dimaksimalkan oleh Pemkot Malang ialah sosialisasi terkait penyelesaian tiga persoalan tersebut.

"Misalnya yang tidak mendapatkan asi eksklusif, kita sampaikan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk sosialisasi tentang pentingnya asi eksklusif dan pemenuhan gizi. Juga di sekolah terkait sosialisasi merokok dan pola asuh," lanjut Donny.

Terkait pola asuh ini, Dinsos Kota Malang bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kota Malang. Mengingat beberapa orang tua yang bekerja, sering menitipkan anaknya kepada saudaranya sehingga memungkinkan pola asuh yang diterima sang anak kurang sesuai.

"Kasus stunting kita sudah mengalami penurunan. Cuma seperti angka stunting itu salah satu persentasenya, pembaginya adalah kedatangan balita ke posyandu untuk melakukan bulan timbang," urainya.

Terkait hal tersebut Donny telah berkoordinasi dengan Dinkes Kota Malang untuk membuat gerakan agar keluarga yang memiliki bayi mau datang ke Posyandu. Dengan demikian akan diketahui jumlah pasti kasus stunting di Kota Malang yang harus segera mendapatkan penanganan.

"Dinkes Kota Malang akan mencoba membuat gerakan supaya keluarga yang punya bayi mau menimbangkan bayinya ke posyandu atau faskes yang sudah ditunjuk. Persentase pembagiannya itu jumlah bayi yang ditimbang. Semakin sedikit (yang ditimbang) makapersentase (stunting) akan tinggi, kalau dari jumlah prevalensi, stunted kita ada penurunan," papar Donny. (*)

Tombol Google News

Tags:

Dinsos-P3AP2KB kota malang Kota Malang Stunting Kota Malang Penanganan Stunting Evaluasi Penanganan Stunting