KETIK, TRENGGALEK – Pemkab Trenggalek berhasil melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp68 miliar. Besaran tersebut melebihi target yang ditetapkan, yakni Rp54 miliar.
“Kita sudah membahas berkali-kali dengan teman-teman Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Alhamdulillah Kabupaten Trenggalek sudah bisa melaksanakannya,” kata Doding Rahmadi, Ketua DPRD setempat, Selasa 8 April 2025.
Doding sapaan familiarnya menjelaskan, ada regulasi yang mengatur jika efisiensi anggaran sebesar Rp 54 miliar itu harus dilaporkan ke Gubernur Jatim dan Kemendagri tanggal 31 Maret.
“Jadi pasang surut hanya menargetkan Rp 54 miliar, namun efisiensi di Kabupaten Trenggalek bisa dibilang melebihi target sekitar Rp 66 miliar hingga 68 miliar. InsyaAlloh sisanya akan kita gunakan untuk infrastruktur,” ungkapnya.
Terkait sisa anggaran dari efisiensi tersebut yang akan digunakan untuk infrastruktur, lanjut Doding, masih akan menunggu aturan dari pusat. Apakah bisa dilaksanakan sebelum APBD Perubahan atau sesudahnya.
“Beberapa waktu yang lalu muncul aturan jika APBD Perubahan dimajukan pada bulan Juli. Jadi kita laksanakan pada bulan tersebut,” tukasnya.
Ia juga menyebut jika untuk perjalanan dinas di DPRD mengalami pengurangan sekitar 50 persen atau setara Rp8,5 miliar.
Ketika disinggung terkait pelaksanaan APBD Induk Tahun Anggaran 2025, politisi PDI - P ini menyampaikan jika memutuskan bersama Pemkab akan berkoordinasi dengan Gubernur Jatim dan Kemendagri.
“Sebenarnya Kemendagri sudah memperbolehkan jika keadaan mendesak. Tapi kita ingin dasar yang kuat melalui Perda atau Perbup,” tandasnya.
Ia menambahkan, terkait kelebihan efisiensi anggaran sekitar Rp 14 miliar merupakan realisasi dari instruksi presiden. Dimana yang di efisiensi itu antara lain, honorarium, perjalanan dinas, rapat-rapat, survey jasa dan lain sebagainya.
"Setelah kami mengumpulkan ada sekitar Rp 68 miliar, "tutupnya. (*)
