Festival Kupat Lepet Meriahkan Tradisi Syawalan di Jepara, Ribuan Warga Berebut Gunungan

7 April 2025 14:30 7 Apr 2025 14:30

Thumbnail Festival Kupat Lepet Meriahkan Tradisi Syawalan di Jepara, Ribuan Warga Berebut Gunungan Watermark Ketik
Ribuan warga berebut gunungan kupat dan lepet dalam Festival Kupat Lepet yang digelar di kawasan Pantai Kartini, Jepara, Minggu (7/4/2025). Tradisi ini menjadi bagian dari perayaan Syawalan yang penuh makna dan kebersamaan (Foto: Malik Naharul/Ketik.co.id)

KETIK, JEPARA – Ribuan warga memadati kawasan Pantai Kartini, Jepara untuk mengikuti Festival Kupat Lepet, Senin, 7 April 2025. Kegiatan ini merupakan tradisi tahunan yang menjadi bagian dari puncak perayaan Syawalan.

Acara ini digelar usai prosesi sakral Larungan Kepala Kerbau di laut Jepara, sebagai wujud syukur masyarakat pesisir atas limpahan rezeki dan keberkahan bulan Syawal.

Festival Kupat Lepet menampilkan dua gunungan raksasa yang terbuat dari ketupat dan lepet, hasil olahan masyarakat sebagai simbol kemakmuran dan kebersamaan.

Gunungan tersebut diarak dan kemudian diperebutkan oleh warga dalam sebuah ritual kenduri akbar yang dipercaya membawa berkah bagi siapa pun yang berhasil mendapatkannya.

Antusiasme masyarakat terlihat sejak pagi hari. Warga dari berbagai daerah di Jepara dan sekitarnya telah memenuhi pelabuhan, mengenakan pakaian tradisional maupun kasual, membawa anak-anak, dan berbaur dalam suasana penuh kegembiraan.

Foto Bupati Jepara H. Witiarso Utomo (Mas Wiwit) didampingi jajaran Forkopimda secara simbolis memotong pita janur sebagai tanda dimulainya Festival Kupat Lepet di kawasan Pantai Kartini, Jepara, Minggu (7/4/2025) (Foto: Malik Naharul/Ketik.co.id)Bupati Jepara H. Witiarso Utomo (Mas Wiwit) didampingi jajaran Forkopimda secara simbolis memotong pita janur sebagai tanda dimulainya Festival Kupat Lepet di kawasan Pantai Kartini, Jepara, Minggu (7/4/2025) (Foto: Malik Naharul/Ketik.co.id)

“Setiap tahun saya selalu datang ke festival ini. Alhamdulillah tahun ini bisa dapat beberapa ketupat dari gunungan. Katanya sih bisa membawa berkah dan keberuntungan,” ujar Siti Fatimah (42), warga Desa Langon yang ikut berebut gunungan bersama anak dan suaminya.

Hal senada juga disampaikan oleh M. Slamet (33), warga asal Batealit. Menurutnya momen hari raya Idul Fitri H+7 selalu dimanfaatkan untuk berlibur bersama keluarga untuk menyaksikan kemeriahan suasana Pesta Lomban dan Festival Kupat Lepet.

“Seru sekali, ini tradisi sejak dulu yang harus dilestarikan. Selain ramai dan menyenangkan, juga membuat kami merasa lebih dekat dengan sesama warga dan budaya sendiri," ucapnya.

Bupati Jepara, H. Witiarso Utomo, yang hadir dan membuka acara tersebut, menyampaikan bahwa Festival Kupat Lepet merupakan warisan budaya yang perlu terus dijaga dan dikembangkan.

Ia berharap, ke depan festival ini bisa menjadi salah satu daya tarik wisata unggulan Jepara yang mampu menggerakkan sektor ekonomi kreatif dan UMKM lokal.

Foto Ribuan warga berebut gunungan kupat dan lepet dalam Festival Kupat Lepet yang digelar di kawasan Pantai Kartini, Jepara, Minggu (7/4/2025). Tradisi ini menjadi bagian dari perayaan Syawalan yang penuh makna dan kebersamaan (Foto: Malik Naharul/Ketik.co.id)Ribuan warga berebut gunungan kupat dan lepet dalam Festival Kupat Lepet yang digelar di kawasan Pantai Kartini, Jepara, Minggu (7/4/2025). Tradisi ini menjadi bagian dari perayaan Syawalan yang penuh makna dan kebersamaan (Foto: Malik Naharul/Ketik.co.id)

"Festival ini bukan hanya perayaan budaya, tapi juga momentum untuk memperkuat silaturahmi dan rasa syukur di antara masyarakat," kata Bupati Jepara, H. Witiarso Utomo, yang hadir dan turut serta dalam acara. 

Menurut Bupati, Festival Kupat Lepet merupakan warisan budaya yang perlu terus dijaga dan dikembangkan. la berharap, kedepan festival ini bisa menjadi salah satu daya tarik wisata unggulan Jepara yang mampu menggerakkan sektor ekonomi kreatif dan UMKM lokal.

"Kegiatan seperti ini sangat potensial untuk dikemas secara profesional, dengan promosi yang luas agar dikenal secara nasional bahkan internasional," terangnya.

Sebagai informasi, dalam rangkaian kegiatan Pesta Lomban dan Festival Kupat Lepet ini juga diramaikan dengan berbagai rangkaian pertunjukan kesenian daerah, bazar kuliner tradisional, hingga pameran produk UMKM.

Masyarakat tampak menikmati suasana yang meriah dan penuh warna, menjadikan momen Syawalan sebagai perpaduan harmonis antara spiritualitas, tradisi, dan hiburan rakyat.

Dengan semangat kebersamaan dan pelestarian budaya, Festival Kupat Lepet tahun ini tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga menguatkan identitas budaya Jepara sebagai kota pesisir yang kaya akan tradisi luhur. (*)

Tombol Google News

Tags:

Festival Kupat Lepet Jepara Syawalan gunungan ketupat gunungan lepet tradisi budaya Pelabuhan Kartini larungan kepala kerbau kenduri akbar warga Jepara budaya pesisir Bupati Jepara Witiarso Utomo UMKM Kuliner Tradisional pertunjukan seni wisata budaya tradisi Syawal berkah ketupat Masyarakat pesisir