Gelar DKI II, PMII Pacitan Cetak Kader Siap Tempur di Segala Medan

21 Februari 2025 17:40 21 Feb 2025 17:40

Thumbnail Gelar DKI II, PMII Pacitan Cetak Kader Siap Tempur di Segala Medan Watermark Ketik
Narasumber dari YKMI, Nur Hidayat dalam acara Diklat Kader Ideologis (DKI) II yang digelar oleh PMII Pacitan berpose dengan para peserta, Jumat, 21 Februari 2025. (Foto: PMII for Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pacitan menggelar Diklat Kader Ideologis (DKI) ke-2 di Balai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pacitan, Jumat, 21 Februari 2025.

Giat pembinaan ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, dari tanggal 21 hingga 23 Februari 2025. Diikuti 30 peserta delegasi dari tiga komisariat di Pacitan, STAI NU, STKIP PGRI dan STAIFA.

Ketua PC PMII Pacitan, Al Ahmadi, menyampaikan bahwa tujuan dari Diklat ini adalah untuk memberikan pemahaman lebih dalam kepada kader soal realitas sosial, prespektif politik, anggaran daerah, regulasi hukum dan demokrasi.

Bertujuan untuk membekali kader PMII dengan berbagai keterampilan analisis dan pengetahuan mendalam mengenai isu-isu strategis dalam organisasi, kebijakan daerah, serta gerakan sosial. Terlebih mendorong kader, agar siap tempur di segala medan.

“Rumusan kami Kader PMII Pacitan wajib punya ide/gagasan, punya inisiatif, memiliki wawasan luas dan tajam dalam menganalisis kondisi sosial-politik. Serta menjadi kader yang tidak anti jika berbicara soal hajat hidup orang banyak. Siap berperan disegala lini sektor,” paparnya soal latar belakang kegiatan.

Sementara itu, dalam laporan Ketua Pelaksana DKI II, Sunardi menyebut bahwa tema "Ngudi Pambudi Luhur, Ngrumat Praja Dharma", DKI II kali ini mencerminkan dua gagasan.

Ngudi Pambudi Luhur adalah mengajarkan pentingnya membangun karakter kader yang berbudi. Ngrumat Praja Dharma yakni mengajak kader untuk menjaga prinsip kebangsaan dan memperkuat nilai-nilai keadaban publik.

"Memupuk anggota siap menjadi garda terdepan dalam menjaga keadilan, persatuan, dan keberlanjutan kehidupan berbangsa," jelasnya.

Lebih lanjut, Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PMII Pacitan, Yusuf Arifai, menegaskan pentingnya DKI sebagai medan tempur intelektual bagi kader yang siap berjuang demi perubahan.

“Di era ketidakpastian ini, PMII tak boleh hanya menjadi pengikut arus. Kita harus menjadi lokomotif yang menentukan arah. Perubahan tidak akan tercapai dari kenyamanan, melainkan dari keberanian untuk bergerak,” tegasnya.

Pun, Yusuf Arifai, dalam sambutannya saat membuka diklat, juga menegaskan pentingnya PMII tidak hanya sebagai alat untuk meraih kedudukan, tetapi sebagai organisasi yang membentuk kader berintegritas.

"PMII harus berperan aktif dalam memperjuangkan nilai-nilai kebaikan, bukan hanya untuk kepentingan pribadi atau kelompok," tandasnya.

Adapun narasumber yang terlibat dalam agenda ini, yakni Wakil Ketua 1 PKC PMII Jawa Timur, M. Sai Yusuf, Nur Hidayat, Yayasan Kemanusiaan Madani Indonesia, Nur Hidayat, Advokat, Badrul Amali, S.H., M.H., C.L.A., C.M.LC., Kepala Bappedalitbang, Heru Sukresno, Kepala BKD Pacitan, Daryono.

Selanjutnya, ada Jurnalis Times Indonesia, Yusuf Arifai, DPRD Pacitan, Bagus Surya Pratikna, Komisioner Bawaslu Pacitan, Nurul Fatta Khoirurriza, Prof. Stephen Harrington, Associate Professor, QUT Australia, Lian Agustina, S.Sos, M.Med.Kom, Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Unmer Malang, Komisioner Bawaslu dari berbagai daerah serta KORAMIL 0801/01 Pacitan Kota. (*)

Tombol Google News

Tags:

pacitan PMII Pacitan