KETIK, SURABAYA – Musim pancaroba di wilayah Jawa Timur segera berakhir. Hal ni ditandai dengan turunnya hujan deras pada 1 November 2024 di Kota Surabaya. Hujan kali pertama pada musim pancaroba hampir bersama terjadi di Kota Mojokerto, Gresik dan Sidoarjo.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Giofisika Klimatologi (BMKG) Juanda, Sidoarjo, hujan di Surabaya intensitasnya cukup tinggi disertai petir yang terdengar bersahutan.
Meskipun di Surabaya hujan sudah reda, di beberapa titik masih kelihatan mendung tebal. Hujan deras kali pertama di Kota Pahlawan dipengaruhi oleh gelombang atmosfer Rossby.
"Di kota Surabaya awal bulan November ini sudah masuk musim hujan. Diprediksi wilayah Kabupaten Mojokerto memasuki awal musim hujan pada pertengahan bulan," kata Bhilda Maulinda, Prakirawan BMKG Juanda kepada Ketik.co.id pada Jumat, 1 November 2024.
Maulinda menjelaskan, di Surabaya memang sudah turun hujan, tapi suhu udara berdasarkan prediksi BMKG Juanda pada siang hari masih mencapai 32 derajat Celsius. Sedangkan kelembapan berkisar antara 65 sampai 95 persen.
Berdasarkan keterangan BMKG, periode 31 Oktober-6 November 2024 terdapat pola angin konvergensi dan gangguan gelombang atmosfer Rossby. Hal iniah yang memicu pertumbuhan hujan di wilayah Jawa Timur.
"BMKG mengharapkan selama sepekan ke depan waspada akan cuaca ekstrem yang bisa menimbulkan bencana hidrometeorologi. Misalnya hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung dan hujan es," jelas Maulinda.
Sementara itu, salah seorang warga Kota Jombang, pada Kamis, 31 Oktober 2024 mengeluh bahwa suhu udara pada siang hari mencapai 57.1 derajat Celsius. Sedangkan warga Kota Sidoarjo mengatakan pada hari yang sama suhu udara mencapai 33.9 derajat Celsius.(*)
(*)