KETIK, BANTUL – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul menggelar program kegiatan gerakan tanam padi untuk percepatan tanam genangan banjir.
Acara tersebut berlangsung di Bulak Kelompok Tani Lemah Subur, Dusun Kuwaru, Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul.
Untuk diketahui lokasi gerakan tersebut merupakan lahan pertanian yang selama ini menjadi langganan banjir saat musim penghujan. Dusun Kuwaru adalah lokasi terdampak banjir pada bulan Desember tahun 2024 lalu.
Sejumlah pihak menyebut, kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk mempercepat proses pemulihan lahan pertanian yang sebelumnya tergenang banjir.
Serta menjadi langkah nyata pemerintah dalam memastikan keberlanjutan pembangunan sektor pertanian meski diterpa bencana.
Dengan harapan besar supaya para petani dapat segera kembali produktif. Di samping iu kegiatan ini sekaligus mendukung peningkatan produksi beras di Kabupaten Bantul.
Mentan RI Andi Amran berdialog langsung dengan para petani dan menampung keluhan mereka. Didampingi Siti Hediati Soeharto dan Danrem O72/ Pamungkas Brigjen TNI Bambang Sujarwo. (Foto: Penrem 072PMK/Ketik.co.id)
Nah, dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan petani, sektor pertanian diharapkan mampu menjadi penggerak utama perekonomian dan ketahanan pangan nasional.
Gerakan tanam padi pasca banjir di Srandakan, Bantul tersebut menarik perhatian Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman.
Selanjutnya, Rabu 15 Januari 2025, Mentan RI mengunjungi lokasi gerakan tanam padi pasca banjir tersebut.
Hadir dan mendampingi Menteri Pertanian RI dalam kunjungannya tersebut Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto, Danrem 072/Pamungkas,
Brigjen TNI Bambang Sujarwo, dan Wakapolda DIY Brigjen Pol Adi Vivid, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih. Unsur Forkopimda serta sejumlah pejabat terkait lainnya.
“Kami mendapatkan laporan adanya banjir di area ini. Sesuai arahan Presiden RI Prabowo Subianto, kami diperintahkan untuk turun langsung ke lapangan. Jangan biarkan petani kita sengsara,” ungkap Mentan Amran lagi.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertanian RI Andi Amran memberikan bantuan berupa benih sebanyak 3.507 kilogram untuk luasan 140,28 hektar di tujuh kelompok tani dengan luas hamparan 200 hektar, pompa air, mesin traktor, hingga alat mesin pertanian kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
Bantuan tadi dimaksudkan untuk mempercepat pemulihan lahan pertanian yang terdampak banjir.
“Bantuan berupa traktor, pompa air, pupuk, dan lainnya sudah kami siapkan. Semoga dapat meringankan beban para petani.” imbuhnya.
Selain memberikan bantuan, Kementerian Pertanian RI juga berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS-SO) untuk melakukan normalisasi saluran irigasi yang tersumbat akibat sedimentasi.
"Kami menargetkan proses ini selesai dalam waktu enam bulan ke depan dan akan memantau terus sampai selesai. Mudah-mudahan tidak ada lagi banjir ke depannya,” sebutnya.
Menteri Pertanian RI Andi Amran menegaskan pemerintah berkomitmen penuh untuk mendukung para petani.
Menteri Pertanian menegaskan pentingnya distribusi pupuk, benih, dan irigasi tepat waktu untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Menteri Pertanian RI Andi Amran memberikan bantuan benih hingga alat mesin pertanian kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) untuk mempercepat pemulihan lahan pertanian yang terdampak banjir. (Foto: Penrem 072PMK/Ketik.co.id)
Saat berdialog langsung dengan para petani dan menampung keluhan mereka. Harga serap gabah menjadi salah satu hal yang ditekankan oleh Mentan karena hal ini merupakan kunci dari swasembada pangan.
"Kami bersama Bulog dan BWSO telah menganggarkan dana untuk perbaikan irigasi guna mencegah genangan seperti ini terulang kembali.
Selain itu, sesuai arahan Presiden RI Bapak Prabowo, harga gabah dinaikkan dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram, dan harga jagung dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.500 per kilogram," jelas Mentan Amran.
Mentan Amran juga menyebut langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Tercatat pada tahun 2024 sebelumnya, Kementerian Pertanian RI telah memberikan bantuan untuk Kabupaten Bantul guna peningkatan produksi pertanian.
Itu berupa benih padi seluas 2.516 hektar, benih jagung seluas 500 hektar, pompa air sebanyak 58 unit, combine harvester besar sebanyak 9 unit, traktor roda dua sebanyak 15 unit, hand sprayer sebanyak 6 unit, irigasi perpompaan besar wilayah tengah sebanyak 2 unit, (ABT) irigasi perpipaan sebanyak 8 unit, (ABT).
Serta irigasi perpompaan besar wilayah tengah sebanyak 5 unit, dengan total keseluruhan bantuan senilai Rp 10,93 Miliar.
Momen Berharga
Sementara itu Gubernur DIY dalam sambutan yang dibacakan Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X menyampaikan bahwa agenda ini menjadi momen berharga bagi Kabupaten Bantul.
Selain mendukung pemulihan lahan pertanian, kegiatan ini juga menjadi upaya strategis untuk menjaga ketahanan pangan.
Atas nama Pemerintah DIY, KGPAA Paku Alam X menegaskan komitmen penuh dalam mendukung sektor pertanian. Petani adalah pilar ketahanan pangan sekaligus motor penggerak ekonomi daerah dan negara.
Hampir senada, Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto mengapresiasi langkah cepat Kementerian Pertanian RI dalam menyalurkan bantuan. Termasuk 3,5 ton benih padi kepada kelompok tani terdampak.
Siti Hediati Soeharto yang juga dikenal dengan nama Titiek Soeharto ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat untuk mengatasi tantangan di sektor pertanian.
Ia ungkapkan dirinya di Komisi IV DPR RI akan terus mengawal program distribusi pupuk bersubsidi, pelatihan teknologi, dan penyediaan alat pertanian modern agar bantuan tersebut tepat waktu dan tepat sasaran.
Infrastruktur irigasi juga harus menjadi prioritas untuk mencegah dampak bencana di masa depan. (*)