KETIK, TRENGGALEK – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberikan perhatian serius terhadap penanganan pasca-bencana tanah longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.
Meskipun Pemprov Jatim siap membangun hunian tetap (huntap) bagi korban, Gubernur Khofifah meminta Pemerintah Kabupaten Trenggalek untuk segera menyiapkan lahan relokasi yang aman bagi warga terdampak.
Dalam tinjauannya ke lokasi pengungsian pada Rabu malam, 21 Mei 2025, Gubernur Khofifah menyatakan bahwa pembangunan rumah bagi para korban bisa direalisasikan dengan cepat. Namun, ketersediaan lahan menjadi kunci utama.
"Pemprov Insya Allah dalam waktu cepat bisa membangun rumahnya, jadi kalau membangun Insya Allah dalam waktu yang cepat bisa kita lakukan jika lahan sudah tersedia," kata Khofifah.
"Kalau lahan saya minta Pemkab melakukan identifikasi di titik mana lahan-lahan itu bisa dijadikan relokasi supaya hunian mereka aman," imbuhnya.
Gubernur Khofifah memastikan, pembangunan hunian tetap bagi korban longsor akan menggunakan anggaran Bantuan Tidak Terduga (BTT) tahun 2025. Ia menegaskan bahwa dana BTT untuk penanganan bencana, seperti relokasi rumah, tidak akan terpengaruh skema efisiensi anggaran.
"Kalau BTT itu tidak ada efisiensi. Ini kan kategori bantuan tidak terduga seperti yang kita alami di Trenggalek hari ini misalnya, untuk perlindungan masyarakat seperti relokasi rumah itu tidak ada kaitan dengan efisiensi," ujarnya.
Di sisi lain, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi kepada jajaran kepolisian, khususnya Kapolda Jawa Timur, atas pengerahan kembali anjing pelacak untuk membantu evakuasi 6 korban yang diduga masih tertimbun longsor. Menurutnya, anjing pelacak sangat efektif dalam mengidentifikasi lokasi korban.
"Hari ini, anjing pelacaknya juga turun kembali untuk mencari keenam korban tersebut. Jadi tentu kita berharap bahwa seluruh proses penanganan ini bisa kita lakukan dengan baik," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah secara simbolis menyerahkan berbagai bantuan logistik dan peralatan untuk korban serta penanganan bencana di Trenggalek.
Bantuan tersebut mencakup 1.776 kaleng makanan siap saji, 1.680 kaleng tambahan gizi, 1.776 kaleng lauk pauk, serta berbagai peralatan seperti cangkul, sekop, kompor, dan alat masak. Selain itu, diserahkan pula paket kebersihan, sandang pria dan wanita, selimut, paket lansia, family kit, matras, beras, minyak goreng, gula, dan sayuran segar yang langsung disalurkan ke dapur umum Mushola Kanjengan di depan lokasi pengungsian.
Kronologi Bencana Tanah Longsor
Sebagai informasi, bencana tanah longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, terjadi pada Senin, 19 Mei 2025 pukul 16.10 WIB. Longsor ini dipicu hujan intensitas tinggi yang terjadi sejak pukul 15.40 WIB. Akibatnya, 12 unit rumah warga terdampak dan 5 unit rumah tertimbun (3 unit di RT.16 dan 2 unit di RT.15). Total 10 Kepala Keluarga atau 30 jiwa terdampak langsung oleh bencana ini.
Saat ini, 26 jiwa mengungsi di Paseban Desa Depok, Kecamatan Bendungan. Upaya penanganan dan pencarian korban terus dilakukan secara intensif.(*)