KETIK, BONDOWOSO – Puskesmas Maesan menjadi satu-satunya layanan kesehatan tingkat kecamatan di Indonesia yang ruang inap dengan kantor induknya berjauhan. Jaraknya sekitar 300 meter dan berada di wilayah berbeda.
Kantor Puskesmas yang melayani pendaftaran hingga pemerikaan berada di Desa Gambang, sementara ruang inapnya di Desa Sumbersari.
Untuk menuju lokasi rawat inap usai diperiksa, pasien yang perlu dirawat nantinya harus dibawa dengan melintasi jalan raya besar dekat Pasar Maesan, yang cukup ramai.
Kondisi itu diketahui saat Kepala Puskesmas Maesan, dr. Yudia Candrawati menyampaikan harapannya pada Pj Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto usai membagikan bantuan susu untuk penderita stunting di wilayah Kecamatan Maesan, Kamis (20/6/2024).
Menurutnya, selama ini memang tidak ada kejadian terkait pelayanan kesehatan karena jaraknya jauh. Hanya saja, jika ruang layanan dan rawat menjadi satu, maka akan mempermudah akses layanan kepada masyarakat.
"Kami ini kan pembantu masyarakat, kami pelayanan. Seandainya kami jadi satu, kan lebih enak,” harapnya.
Ia mengaku tidak tahu penyebab ruangannya terpisah jauh. Sebelum ia bertugas, kondisinya sudah terpisah. "Karena itu tadi, disampaikan Pak Bupati, perlu ada pengkajian,” ujarnya.
Sementara Pj Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto melalui Plt Kadinkes, dr. Selamet Santoso, mengatakan, perpindahan puskesmas atau pun pustu tidak mudah.
Karena menurutnya, ada satu data di Kementerian Kesehatan, yang berisi alamat hingga google map dan lainnya.
"Itu satu data di Kementerian, tak bisa tiba-tiba peruntukan dihapus, harus ada kajian, apa alasannya. Nanti akan kita laporkan pada Pak Bupati,” pungkasnya. (*)