Harga Meroket, Maling Incar Cabai Siap Panen di Lumajang

Jurnalis: Abdul Fatah
Editor: Mustopa

26 Oktober 2023 07:27 26 Okt 2023 07:27

Thumbnail Harga Meroket, Maling Incar Cabai Siap Panen di Lumajang Watermark Ketik
Tanaman cabe di Desa Papringan Klakah Lumajang. (Foto: Abdul Fatah/Ketik.co.id)

KETIK, LUMAJANG – Sejumlah petani cabai di sejumlah desa di Kecamatan Klakah kini harus menjaga lahan pertanian mereka di malam hari karena para pencuri selalu mengincar cabai siap panen.

Menurut Herman, salah seorang petani setempat, maling cabe mulai beraksi di sejumlah desa sejak harga cabe berada pada kisaran Rp. 20 ribu perkilogram.

"Biasanya maling cabe beraksi di malam hari, makanya sekarang petani di sini menjaga tanaman cabenya kalau sudah mendekati panen. Kalau tidak, petani di sini khawatir cabenya dipanen maling," kata Herman.

Sampai saat ini harga cabai di tingkat petani sudah mencapai harga di atas Rp 35 ribu perkilogram.

"Kalau cabe yang merah harganya lebih mahal lagi," lanjut Herman.

Kini, masih kata Herman, pencurian cabai di desanya, Papringan Klakah sudah mulai reda. Karena setiap malam para petani menjaga lahan sapi mereka sampai pagi. Sebelumnya sempat beberapa kali terjadi aksi pencurian cabe siap dipanen.

"Biasanya petani di sini menjaga lahan mereka mulai jam 22.00 sampai menjelang subuh. Karena pada jam itu yang sangat rawan," papar Herman.

Para petani berharap, harga cabai yang cukup mahal ini bertahan lama, karena biasanya harga mahal ini bersamaan dengan bagusnya tanaman petani lima tahun sekali.

"Sekarang ini, tanaman cabe sangat bagus dan berbuah lebat, dan harganya bagus. Makanya tahun ini petani cabe cukup diuntungkan," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Harga cabe mahal Maling cabe beraksi berita lumajang hari ini  cabe Harga Cabai