Hari Pengungsi Sedunia, SWI Aceh: Saatnya Bangun Solidaritas Nyata untuk Pengungsi

23 Juni 2025 23:46 23 Jun 2025 23:46

Thumbnail Hari Pengungsi Sedunia, SWI Aceh: Saatnya Bangun Solidaritas Nyata untuk Pengungsi
SWI Aceh menyerukan peringatan hari pengungsi sedunia dirasa penting membangun solidaritas nyata. (Zaelani Bako/Ketik.com)

KETIK, ACEH SINGKIL – DPW SWI Aceh, melalui sekretarisnya Adhifatra Agussalim, menyerukan pentingnya membangun solidaritas nyata dan berkelanjutan terhadap para pengungsi yang kian menghadapi tantangan kemanusiaan.

Hal itu diungkapkan dalam rangka memperingati Hari Pengungsi Sedunia 2025 yang mengusung tema “Solidarity with Refugees”.

Dalam keterangannya, Adhipatra menyampaikan keprihatinan terhadap kondisi pengungsi yang seringkali terabaikan dalam diskursus publik dan kebijakan nasional.

“Aceh pernah menjadi rumah bagi para pencari suaka, termasuk pengungsi Rohingya. Ini menjadi cermin bahwa nilai-nilai kemanusiaan masih hidup di Tanah Rencong. Namun kita tak boleh lengah, perlu konsistensi dalam advokasi dan kebijakan yang berpihak kepada mereka,” kata Adhifatra, Senin, 23 Juni 2025.

Ia mengatakan bahwa peran media sangat krusial dalam membangun empati publik serta mendorong kebijakan yang manusiawi. 

“Jangan sampai isu pengungsi hanya dilihat sebagai beban. Media harus hadir sebagai penggerak empati, bukan sekadar pelapor tragedi,” tegasnya. 

Adhifatra menegaskan bahwa Aceh memiliki sejarah panjang dalam memberikan perlindungan kepada para pengungsi, khususnya etnis Rohingya, namun solidaritas tersebut tidak boleh hanya bersifat sesaat.

“Solidaritas bukan sekadar empati sesaat. Ini soal keberpihakan jangka panjang pada nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan global. Media memiliki tanggung jawab moral untuk menyuarakan penderitaan pengungsi dan mendorong solusi yang bermartabat,” ujarnya lebih lanjut. 

Adhifatra juga menekankan bahwa para jurnalis, khususnya di Aceh, harus menjadi ujung tombak dalam menyampaikan narasi yang manusiawi dan tidak mendiskreditkan kelompok rentan seperti pengungsi.

Ia mengajak seluruh insan pers untuk ikut mengedukasi masyarakat tentang hak-hak pengungsi sesuai prinsip kemanusiaan dan hukum internasional.

Pada peringatan hari tersebut, DPW SWI Aceh turut mendukung kegiatan UNHCR Refugees Voices, A Month of Stories and Solidarity. Kegiatan ini menjadi ruang reflektif tentang perjalanan panjang para pengungsi dan tantangan integrasi sosial mereka.

Kegiatannya diisi dengan Documentary screening, Talkshows, Art exhibition, public discussion, bazaar, sport activities dan reading corner.

Ia menambahkan, pengalaman Aceh dalam menyambut pengungsi bisa menjadi model nasional bahkan regional, asalkan didukung oleh koordinasi pemerintah, masyarakat sipil, dan media.

Hari Pengungsi Sedunia tahun ini menjadi pengingat bahwa di tengah gejolak dunia, suara para pengungsi masih sering terpinggirkan.

Dengan semangat “Solidarity with Refugees”, SWI Aceh mengajak semua pihak, terutama para jurnalis, untuk terus berdiri bersama mereka yang terpaksa meninggalkan tanah kelahirannya demi mencari keselamatan.

Momen ini diperingati setiap 20 Juni, World Refugee Day adalah momentum global untuk mengakui kekuatan dan ketahanan jutaan orang yang terpaksa mengungsi akibat konflik dan penganiayaan. 

Tema 2025, Solidarity with Refugees, menyerukan dukungan nyata dari seluruh elemen masyarakat dunia terhadap para penyinta kemanusiaan, jelasnya. (*) 

Tombol Google News

Tags:

SWI Aceh Serukan bangun solidaritas nyata dihari pengungsi sedunia 2025