KETIK, CILEGON – Emosi massa pendemo, terutama para honorer yang haknya belum dibayarkan tampaknya sudah tak bisa diredam. Itu terlihat dari ancaman mereka yang akan mensomasi Pemkot ke Gedung Kejari Cilegon, bahkan mereka meminta agar keuangan Pemkot bisa diaudit.
Menanggapi hal ini salah satu aktivis yang juga tokoh pemuda Iman Khadafi menyatakan jika hal itu sesuatu yang lumrah dan logis.
"Sudah berkali-kali demo, kok seorang pimpinan gak pernah nemuin pendemo," katanya kepada ketik.co.id, Rabu malam, 22 Januari 2025.
Atas realitas tersebut, Iman menyarankan sebaiknya Helldy Agustian sebagai pimpinan Kota Cilegon secara gentleman hadir di tengah-tengah massa ketika unjuk rasa.
"Ini kan belum pernah sama sekali. Dari awal demo sampai dengan yang sekarang, mana wali kotanya," imbuh Iman.
Sementara itu, warga Cilegon Hamami menyayangkan ketidakhadiran Wali Kota Cilegon ketika aksi unjuk rasa berlangsung.
"Seharusnya wali kota sebagai pimpinan menemui massa yang berdemonstrasi. Tapi ini selalu tidak ada. Kalau menemui massa,wali kota kan bisa memberikan klarifikasi," ujar Hamami.
Kata Hamami, justru yang datang menemui massa yang sedang aksi para bawahannya yang menjabat pejabat eselon tiga.
"Kalau kayak begini terus,ini membuat banyak orang bertanya-tanya. Kenapa seorang wali kota selaku pemimpin kota ini dan sebagai bapaknya masyarakat tidak berani menemui massa yang menggelar aksi. Ada apa?," tanya Hamami.
Atas hal tersebut, Hamami meminta agar Helldy Agustian sebagai wali kota meminta maaf kepada para honorer yang belum dibayar honornya khususnya. Serta menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Cilegon atas terjadinya kondisi defisit anggaran dan atas kegaduhan tersebut.
"Permintaan maaf wali kota itu sangat perlu dilakukan. Agar kota ini bisa kondusif. Kan sesuai dengan motonya Cilegon Baru, Moderen,dan Bermartabat. Nah buktikan itu. Kalai bisa, gelar konferensi pers wali kota nya. Dan sampaikan permintaan maaf secara resmi,"tandasnya. (*)