KETIK, PACITAN – Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pacitan telah melakukan perhitungan astronomis (hisab) untuk menentukan awal bulan Ramadhan 1446 Hijriah.
Berdasarkan hasil hisab yang dilakukan di Pantai Srau, Pacitan, pada Jumat, 28 Februari 2025, hilal diprediksi sudah berada di atas ufuk saat matahari terbenam.
Menurut data yang dihimpun, ijtima’ atau konjungsi bulan-matahari terjadi pada pukul 07.46 WIB. Sementara itu, matahari terbenam di lokasi pengamatan pada pukul 17.57 WIB.
Tinggi hilal hakiki tercatat sebesar 4° 35' 49.42", sedangkan tinggi hilal mar’i (terlihat) mencapai 4° 07' 18.66". Dengan demikian, hilal berada di atas ufuk selama 16 menit 29 detik sebelum akhirnya tenggelam pada pukul 18.13 WIB.
Secara azimut, hilal berada di utara matahari dengan posisi kemiringan yang sedikit miring ke arah utara. Berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), yang mensyaratkan tinggi hilal minimal 3° dan elongasi minimal 6,4°, hasil hisab ini menunjukkan kemungkinan hilal dapat terlihat.
Jika hilal berhasil terlihat, maka 1 Ramadhan 1446 H kemungkinan besar jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Meskipun demikian, penentuan resmi awal Ramadhan tetap bergantung pada hasil rukyatul hilal yang dilakukan di berbagai titik pengamatan serta keputusan sidang isbat yang digelar oleh Kementerian Agama RI.
"Ya, di Aceh ada yg bisa melihat, makanya keputusan menunggu sidang isbath saat ini," kata Kasi Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Pacitan, Bambang Hadi Suprapto kepada Ketik.co.id, Jumat, 28 Februari 2025.
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pacitan mengimbau masyarakat untuk menunggu pengumuman resmi pemerintah terkait awal Ramadhan. (*)
