KETIK, MALANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang telah menemukan 900 kasus Tuberkulosis (TBC) hingga April 2024. Jumlah tersebut masih jauh dari prevalensi tahun 2024 yang mencapai 3.000 kasus TBC.
Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif menjelaskan di tahun 2024 ini 3.000 kasus TBC harus ditemukan di Kota Malang untuk selanjutnya mendapatkan penanganan.
"Di tahun 2024 kita harus bisa menemukan 3.000 kasus di Kota Malang. Sampai April 2024 kita sudah 900 kasus yang ditemukan. Sehingga nanti semua masyarakat itu punya peran untuk ini," ujar Husnul, Rabu (12/6/2024).
Menurut Husnul, upaya tersebut dilakukan agar dalam melakukan eliminasi TBC pada 2035 dengan prevalensi 6 kasus per 100.000 penduduk. Dengan demikian dari 1 juta penduduk yang ada, hanya ditemukan 60 penderita TBC.
"Menjadi KLB kalau TBC itu ditemukan sebanyak-banyaknya, namun itu lebih bagus. Karena itu akan memutus rantai penularan sehingga di 2035 hanya tersisa 60 penderita TBC. Itu target di 2035," sebutnya.
Namun untuk mencapai tujuan tersebut, Dinkes Kota Malang harus dapat menemukan banyak kasus yang terduga TBC. Mengingat satu orang penderita TBC dapat menularkan kepada 10-15 orang yang pernah melakukan kontak dengannya.
"Kita harus menemukan, kemudian mengobati sampai sembuh sehingga rantai penularan bisa diputus. Nanti 15 orang itu diperiksa juga, ada gejala apa tidak. Kalau ada gejala itu yang disebut TPT (Terapi Pencegahan TBC) seperti yang disampaikan oleh Pak Menkes," lanjut Husnul.
Apabila masyarakat menemukan seseorang yang terindikasi mengalami TBC, maka diimbau agar dapat melaporkan ke Puskesmas ataupun layanan kesehatan terdekat. Terlebih saat ini Dinkes Kota Malang telah melengkapi fasilitasnya dengan Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk mendiagnosa TBC.
"Pak Menkes bilang 6 bulan untuk pengobatan saat ini, bisa dipercepat 4 bulan. Tapi yang program sekarang masih selama 6 bulan. Berati obati sampai sembuh, harus penuh obatnya gak boleh tidak minum obat. Kemudian saat pemeriksaan terakhir TCM negatif, itu yang dikatakan sembuh," jelasnya.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menjelaskan Indonesia termasuk salah satu negara dengan kasus TBC terbesar setelah negara India. Namun Jawa Timur tidak menjadi provinsi yang memiliki atensi tinggi dari Kemenkes terkait TBC.
"Tetapi kita tidak boleh lengah, kita harus mengantisipasi karena TBC itu kan menular. Itu kan kejadiannya bisa sangat cepat kalau tidak kita antisipasi," tutup Wahyu. (*)
Hingga April 2024, 900 Kasus TBC Ditemukan di Kota Malang
12 Juni 2024 10:00 12 Jun 2024 10:00



Tags:
Dinkes Kota Malang Kasus TBC Kota Malang TBC Tuberkulosis Kota MalangBaca Juga:
Dituduh Jadi Penyebar Video Kontroversial Miftah, Ini Sosok Clara ShintaBaca Juga:
Ide Kolaboratif Bassam-Helmi: Latih Pemuda Halsel Kuasai Ekonomi KreatifBaca Juga:
Pesona Ravena Wulandari di Ajang Miss Universe Indonesia 2024Baca Juga:
[Berita Foto] Potret Miss Universe Indonesia 2024, Sungguh Mempesona!Baca Juga:
Gelar Buber, SFC Perkuat Relasi dengan Berbagi Kisah InspiratifBerita Lainnya oleh Lutfia Indah

2 April 2025 15:30
Tak Hanya Kayutangan Heritage, Pemerataan Pembangunan Kampung Tematik Jadi Sorotan

2 April 2025 09:00
Fakta Unik Kucing, Dianggap Hewan Suci di Zaman Mesir Kuno

1 April 2025 20:00
Berdoa dengan Mengangkat Tangan Ternyata Anjuran Rasulullah, Ini Hadisnya

1 April 2025 08:00
Tampil Cantik saat Lebaran, Ini Tips Make Up Segar Seperti 'Habis Mandi' yang Sedang Trending

31 Maret 2025 21:00
Jangan Lupa Puasa Syawal setelah Lebaran, Berikut Keutamaan dan Caranya!

31 Maret 2025 13:04
Hari Raya Idulfitri, 345 Warga Binaan LPP Malang Terima Remisi

Trend Terkini

26 Maret 2025 23:33
Asyik! Jelang Pensiun, Kajati Jatim Mia Amiati Dapat Jatah Komisaris Bank Mandiri

28 Maret 2025 23:41
Perjuangan Siti Lutfiyatul Kharisma, Mahasiswi UINSA Finalis Aksi Indonesia Asal Pelosok Desa Senori Tuban

31 Maret 2025 04:29
Lebaran Idul Fitri, Satu Dusun di Probolinggo Terisolir

30 Maret 2025 13:35
Sambat Bunda vs Wadul Guse: Efisiensi atau Pemborosan Anggaran? Studi Kasus Jember-Lumajang

26 Maret 2025 19:40
Usai Lebaran, Bupati Probolinggo Bakal Ngantor di 24 Kecamatan
Trend Terkini

26 Maret 2025 23:33
Asyik! Jelang Pensiun, Kajati Jatim Mia Amiati Dapat Jatah Komisaris Bank Mandiri

28 Maret 2025 23:41
Perjuangan Siti Lutfiyatul Kharisma, Mahasiswi UINSA Finalis Aksi Indonesia Asal Pelosok Desa Senori Tuban

31 Maret 2025 04:29
Lebaran Idul Fitri, Satu Dusun di Probolinggo Terisolir

30 Maret 2025 13:35
Sambat Bunda vs Wadul Guse: Efisiensi atau Pemborosan Anggaran? Studi Kasus Jember-Lumajang

26 Maret 2025 19:40
Usai Lebaran, Bupati Probolinggo Bakal Ngantor di 24 Kecamatan
