Inflasi Jatim Turun Jadi 4,11 Persen Yoy, Penyaluran Kredit Meningkat

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Muhammad Faizin

18 Agustus 2023 09:37 18 Agt 2023 09:37

Thumbnail Inflasi Jatim Turun Jadi 4,11 Persen Yoy, Penyaluran Kredit Meningkat Watermark Ketik
Gedung OJK Regional 4 Jawa Timur. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Kinerja perekonomian Jawa Timur hingga pertengahan tahun ini, terpantau stabil dengan tekanan inflasi yang semakin rendah. Hal ini menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), karena didukung permodalan yang solid dan likuiditas yang memadai.

Tercatat per Juli 2023 angka inflasi sebesar 4,11 persen yoy, turun 0,48 persen dari bulan sebelumnya yang sebesar 4,59 persen).

Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur, Giri Tribroto mengatakan selain angka inflasi yang semakin rendah, perkembangan Industri Jasa Keuangan (IJK) di Jawa Timur juga menunjukkan tren positif di 3 sektor. Yakni perbankan, pasar modal dan industri keuangan non-bank (IKNB).

"Profil risiko yang terjaga serta kinerja intermediasi yang meningkat di tengah berlanjutnya divergensi pemulihan perekonomian global, membuat perekonomian Jatim tetap stabil," jelas Giri (18/8/2023).

Sementara itu untuk kredit perbankan terpantau tumbuh 5,85 persen (yoy) menjadi sebesar Rp 553 triliun pada Juni 2023. Namun, disatu sisi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) secara tahunan justru melambat menjadi sebesar 3,33 persen atau menjadi sebesar Rp728 triliun dengan pertumbuhan tertinggi pada deposito sebesar 7,04 persen.

Hal tersebut mengakibatkan LDR/FDR di Jawa Timur pada posisi Juni 2023 menjadi sebesar 76,02 persen.

"OJK mendorong kinerja intermediasi dengan tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pembiayaan/kredit dan terjaganya likuiditas," tambahnya.

Bulan Juni 2023, nilai transaksi saham di Jawa timur sebesar Rp18.018 miliar menurun 45,03 persen dibandingkan posisi yang sama tahun lalu. Namun jumlah kepemilikan saham tercatat sebesar Rp92.459 miliar atau meningkat 0,52 persen (yoy). 

"Sementara untuk transaksi reksadana menjadi sebesar Rp532 miliar atau terkontraksi 1,28 persen namun jumlah nasabah mengalami peningkatan,"pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

OJK Perbankan keuangan modal asing Inflasi Likuiditas Jawa timur Intermediasi yoy