KETIK, SURABAYA – Handayani tidak dapat menyembunyikan rasa khawatirnya. Setelah ia mendengar adanya isu bom pada pesawat Saudi Airlines yang membawa jemaah haji kloter 33 asal Debarkasi Surabaya.
Rasa khawatir wanita asal Bondowoso itu semakin menjadi, ketika berhasil menghubungi suaminya Suwarno melalui sambungan telepon.
"Awalnya saya tidak tahu apa-apa. Baru setelah menghubungi suami saya lewat telepon, baru tahu pesawatnya mendapat ancaman bom dan harus mendarat di Medan," katanya di Asrama Haji Surabaya, Sabtu, 21 Juni 2025.
Ia yang jauh-jauh dari Bondowoso sejak pagi harus menunggu kedatangan suaminya dengan khawatir. Hingga akhirnya, ia lega karena mendapat kabar semua jemaah haji kloter 33 dalam kondisi sehat.
"Alhamdulillah suami saya dan jemaah lainnya selamat. Meskipun menunggu lama yang penting mereka semua sehat dan selamat sampai di Surabaya," lanjutnya.
Ia dan keluarga memutuskan menginap di Surabaya hingga jemaah haji kloter 33 tiba. Jemaah Haji Kloter 33 Surabaya Sehat dan Selamat Pasca Teror Bom, Dijadwalkan Tiba di Juanda Besok Pagi
Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya, Sugiyo memberikan keterangan, jemaah haji kloter 33 dalam kondisi sehat.
"Alhamdulillah 380 penumpang, termasuk petugas haji dalam kondisi baik dan telah dievakuasi ke hotel yang difasilitasi maskapai," katanya.
Ia menambahkan, jika ancaman bom ini tidak disadari oleh jemaah haji. Hal ini dikarenakan teror bom diterima oleh pihak Angkasa Pura.
Teror bom, kata Sugiyo diduga dari pelaku yang sama dengan aksi serupa yang terjadi pada jemaah haji Debarkasi Jakarta pekan lalu.
Sebagaimana diketahui, teror bom ini dialami jemaah haji kloter 33 asal Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso. (*)