KETIK, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Pangan bersama Badan Pangan Nasional memerintahkan Perum Bulog menyerap 3 juta ton beras dari petani hingga April 2025.
Perintah ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Kantor Kemenko Pangan.
Zulhas menyampaikan, penugasan ini bertujuan untuk menjaga kestabilan harga di tingkat petani dan menjaga ketersediaan stok beras di tengah dinamika kebutuhan pangan nasional.
"Bulog diminta untuk membeli sebanyak 3 juta ton, terutama periode Januari hingga April. 3 juta harus menyerap dalam bentuk beras," ujar Zulhas, 22 Januari 2025.
Ia menambahkan, penyerapan gabah ini harus dilakukan sebanyak-banyaknya agar harga di petani Rp6.500 per kilogram.
Terlebih mendekati panen raya di bulan Februari, Maret, dan April. Ini menyebabkan produksi beras akan melimpah.
Oleh karena itu, ia mengimbau beras Bulog pada saat panen raya tidak boleh dikeluarkan dulu.
Penyerapan 3 juta ton ini, sambung Zulhas, sekaligus menimbulkan tantangan baru. Tantangan baik ini yaitu Bulog perlu memiliki gudang baru untuk mendukung terlaksananya penugasan tersebut.
Dia mengatakan, Perum bulog perlu melibatkan dukungan dari berbagai pihak, salah satunya pemerintah daerah.
"Timbul tantangan baru, tapi ini baik. Perlu gudang, ini gudangnya penuh jadi kalau mau beli lagi 3 juta harus cari gudang baru. Tentu perlu didukung bupati dan gubernur," sebutnya.
Mantan Menteri Perdagangan ini juga menyorot kondisi gudang-gudang Bulog yang harus dijaga. Ini penting untuk memastikan mutu beras yang tersimpan tetap baik.
Terlebih beras-beras yang masuk sejak Januari atau Juni tahun lalu, Apabila disimpan terlalu lama, maka akan berpengaruh pada kualitasnya dan berpotensi tidak bisa dikonsumsi lagi.
"Kita harus memastikan gudang-gudang Bulog dalam kondisi baik dan optimal, sehingga mutu beras terjaga," ungkap Zulhas.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan target Bulog untuk menyerap hasil panen ini meningkat.
Sebelumnya, Bulog ditarget hanya sebanyak 2,5 juta ton. Perintah ini tertuang dalam Surat Kepala Bapanas No.24/TS.03.03/K/1/2025 yang diteken Kepala Bapanas Arief Prasetyo.
Ia menyebut, target Bulog 3 juta ton meliputi Gabah Kering Panen (GKP) setara 600.000 ton beras, Gabah Kering Giling (GKG) setara 900 ribu ton beras, dan 1,5 juta ton beras.
"Ini penting dilakukan untuk menjaga stabilitas ketahanan pangan nasional, supaya lebih banyak serapannya. Sebab prediksi produksi panen raya saat ini akan meningkat," terang Arief. (*)