KETIK, BLITAR – Di balik kemeriahan pembukaan Bazar Blitar Jadoel 2023, terdapat nama Jatayu Sumitra Jaya, seorang kolektor barang antik nomor satu di Blitar. Sebagian besar barang antik di event tahunan ini, berasal dari koleksinya.
Saat Ketik.co.id berkunjung ke kediaman Jatayu, Sabtu (17/6/2022), ternyata rumah di Kelurahan Tanjungsari, Kota Blitar itu dipenuhi ratusan berbagai koleksi barang kuno yang langka, dan bernilai seni tinggi.
Koleksi guci keramik dan kuningan kuno berbagai motif dan ukuran dipajang di rumah Jatayu. (Foto: Fauzan Setyo Adi/Ketik.co.id)
Di tembok terpajang puluhan lukisan realis hingga abstrak yang dipigura. Di atas meja buffet, ada belasan replika patung Budha berbagai ukuran tertata rapi. Patung itu ada yang berwana putih, hitam hingga keemasan. Lampu-lampu kuno bergelantungan di atap rumah tersebut.
Tak hanya itu, di atas meja tertumpuk lusinan piring keramik kuno dengan motif kombinasi warna biru dan putih. Piring yang berukuran besar ditata vertikal di tembok. Saat melangkah di tengah koleksi, terdapat patung gajah warna keemasan setinggi 50 centi meteran.
Ada pula koleksi puluhan pusaka berbentuk keris dan tombak yang merupakan senjata ala zaman kerajaan. Koleksi yang menarik perhatian berupa meriam peninggalan era kolonial yang ditempatkan di dekat puluhan gucI keramik dan kuningan berukuran besar
Selain di rumahnya, Jatayu lebih banyak menyimpan koleksi barang antik yang berukuran besar di gudang yang tak jauh dari rumahnya
Meriam peninggalan era kolonial, patung naga dan lukisan merupakan koleksi langka Jatayu. (Foto: Fauzan Setyo Adi/Ketik.co.id)
Sembari berbincang, Jatayu mengungkapkan kegembiraannya, dengan adanya Bazar Blitar Jadoel 2023 ini. Sekaligus ia merasa bangga, karena banyak barang koleksinya yang dipajang dalam event tersebut.
"Saya merasa senang, sekaligus bangga sekali dengan adanya event ini. Peninggalan-peninggalan lama yang mungkin sudah dilupakan, dengan adanya event ini, muncul kembali. Ikut bangga, karena koleksi saya dipercaya untuk dipakai di event itu," kata Jatayu.
Julukan kolektor barang antik nomor satu di Blitar yang disematkan padanya, bukan sekadar isapan jempol semata. Koleksi Jatayu selalu muncul dalam daftar teratas, jika Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar akan menggelar Bazar Blitar Jadoel.
"Biasanya memang Pemkot Blitar kalau ada acara Bazar Blitar Jadoel ambilnya dari saya. Ada yang saya pinjamkan, ada yang sewa. Seperti keris, batu-batuan, jam kuno, dan masih banyak yang lainnya," ujarnya.
Selain di Blitar, koleksinya memang sudah terkenal di kalangan pecinta barang antik berbagai daerah di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, bahkan koleksi Jatayu, banyak diminati pembeli-pembeli dari mancanegara.
"Pejabat dan tokoh-tokoh dari luar kota biasanya cari barang antik ke sini, misal kemarin ada yang dari Bali. Kalau dari luar negeri biasanya itu kolektor dari Italia, Jepang itu sering datang ke sini. Dari Brunei kemarin juga ada," jelas Jatayu.
Beragam lukisan dan patung Budha, salah satu koleksi Jatayu. (Foto: Fauzan Setyo Adi/Ketik.co.id)
Pria kelahiran Malang ini juga sangat mendukung, wacana Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy, yang mengatakan akan menggelar acara serupa sebagai event nasional dalam sambutannya di Bazar Blitar Jadoel 2023.
"Sangat setuju, di Blitar banyak barang-barang antik peninggalan sejarah. Saya sangat bangga jika dapat membawa koleksi saya ke sana dan mengenalkannya pada masyarakat luas. Menurut saya, wacana itu patut didukung, karena ini merupakan bagian dari kebudayaan kita," ungkapnya.
Pria yang sejak kecil menggemari barang-barang antik ini pun berharap, agar para pecinta barang antik, khususnya di Blitar dapat kembali eksis.
Jatayu menginginkan, adanya Bazar Blitar Jadoel ini, digunakan sebagai momentum kebangkitan para pecinta barang antik di Blitar, selepas pandemi.
"Ya saya harap kawan-kawan saya, para pecinta dan kolektor barang antik, bisa eksis seperti dulu lagi. Karena kita sempat lesu karena pandemi kemarin. Bazar Blitar Jadoel ini saya harap dijadikan momentum, kembalinya mereka," pungkasnya. (*)