Dua Pemuda Nekat Lompat dari Kapal dan Terdampar di Pulau Nusa Barung Jember, Diselamatkan Prajurit Marinir TNI AL

20 Mei 2025 00:14 20 Mei 2025 00:14

Thumbnail Dua Pemuda Nekat Lompat dari Kapal dan Terdampar di Pulau Nusa Barung Jember, Diselamatkan Prajurit Marinir TNI AL
Dua pemuda yang diduga korban penipuan sindikat tenaga kerja, saat berbincang di atas kapal karet milik Marinir TNI AL yang mengevakuasinya dari Pulau Nusa Barung. (Dok: Istimewa/ TNI AL)

KETIK, JEMBER – Dua pemuda ditemukan terdampar di Pulau Nusa Barung, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Senin, 19 Mei 2025. Keduanya yakni Sutiari (25), asal Desa Karangsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, dan Muhammad Julianda Gibran (20), asal Kecamatan Kebun Jeruk, Jakarta Barat.

Kedua pemuda tersebut terdampar sejak pukul 04.00 WIB di pulau tak berpenghuni itu.

Beruntung, beberapa jam kemudian, keberadaan mereka terdeteksi oleh prajurit Marinir TNI AL yang memang ditugaskan untuk patroli di garis terluar perbatasan Indonesia, termasuk di perairan sekitar Pulau Nusa Barung. Meskipun mereka harus menunggu selama berjam-jam di pantai.  

Mereka kemudian dievakuasi sejumlah anggota Marinir menggunakan perahu karet sekitar pukul 14.30 WIB. 

Dua pemuda itu mengaku nekat melompat dari kapal pencari ikan karena merasa menjadi korban penipuan kerja oleh oknum perusahaan yang merekrutnya.

Komandan Satgasmar Pengamanan Pulau Terluar (Pam Puter) Pulau Nusa Barung, Letda Mar Ery Subiyasno, menjelaskan keduanya ditemukan oleh tim marinir dalam kondisi selamat di Pantai Pasir Panjang, Pulau Nusa Barung.

Untuk penanganan lebih lanjut, rencananya pada Selasa, 20 Mei 2025 ini, kedua pemuda itu akan dievakuasi ke Kecamatan Puger, dan diserahkan ke Unit Polair Polres Jember untuk penanganan lebih lanjut.

“Sekitar pukul 13.20 WIB, kami menerima laporan dari Basarnas tentang dua orang yang diduga terdampar di Pulau Nusa Barung. Setelah berkoordinasi dengan Pos TNI AL Puger dan Polairud Polres Jember, kami mengerahkan lima personel dengan perahu karet untuk melakukan pencarian,” ucap Letda Ery saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Dari upaya evakuasi itu, lanjutnya, sekitar pukul 14.00 WIB, kedua korban berhasil ditemukan dalam kondisi selamat di sekitaran Pantai Panjang, Pulau Nusa Barung. 

Mereka segera dievakuasi ke pos Satgasmar Pulau Nusa Barung untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Menurut keterangan awal, kata Letda Ery, kedua korban sampai terdampar di Pulau Nusa Barung, setelah melompat dari kapal pencari ikan.

Keduanya mengaku nekat melompat dari kapal, diduga karena takut. Karena khawatir dengan pekerjaan yang kana dilakoninya dengan ikut di kapal pencari ikan itu.

"Mereka dijanjikan pekerjaan di kapal pencari ikan dengan bayaran antara Rp4,5 juta hingga Rp5 juta per bulan. Namun kenyataannya, setelah hampir 10 hari bekerja, mereka hanya menerima uang sebesar Rp200 ribu," jelasnya.

“Para korban merasa tidak ada kejelasan terkait gaji maupun sistem kerja. Karena merasa tertekan dan tidak nyaman, mereka nekat melompat dari kapal saat kapal berada dekat dengan pulau,” sambungnya.

Setelah mencapai pulau dengan cara berenang, mereka mengalami kesulitan karena kondisi cuaca ekstrem dan tidak adanya petunjuk arah di pulau tak berpenghuni tersebut. Beruntung, salah satu dari mereka masih membawa ponsel yang dapat digunakan untuk menghubungi temannya, hingga akhirnya laporan sampai ke pihak berwenang.

"Awalnya salah satu korban menelpon temannya di Jakarta untuk minta tolong. Kemudian temannya di Jakarta itu, minta tolong ke Damkar (Pemadam Kebakaran) di sana. Kemudian dari laporan itu diteruskan ke Pos Basarnas Jember, selanjutnya ke kami," ulasnya.

"Dari laporan itu, kemudian kami langsung melakukan proses evakuasi ini," sambungnya.

Karena cuaca yang tidak memungkinkan, rencananya kedua korban akan dibawa ke Pos TNI AL Puger esok hari. Selanjutnya untuk diserahkan ke Polairud Polres Jember guna proses lebih lanjut.

"Untuk proses lebih lanjut akan ditangani oleh pihak Polairud sana. Kedua korban saat ini bersama kami masih ada di Pulau Nusa Barung. Kami belum bisa kembali ke Puger karena kondisi cuaca masih ekstrem. Kita masih bertahan di sini. Kedua korban masih istirahat, besok pagi kami kembali ke Puger," tuturnya menjelaskan.

"Kami juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menerima tawaran kerja, terlebih yang melibatkan keberangkatan ke luar daerah atau pekerjaan di laut," imbuhnya.

Tombol Google News

Tags:

Jember Pulau Nusa Barung TNI AL Marinir Sindikat penipuan tenaga kerja