KETIK, MALANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang mencatat jumlah investor pasar modal di wilayah kerjanya mencapai 308.498 investor sampai dengan akhir April 2025.
Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan 11,47 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebanyak 276.742 investor.
Kepala OJK Malang, Farid Faletehan menyampaikan, demografi Single Investor Identification (S-Invest) didominasi oleh investor individu yang berdomisili di Kabupaten Malang (33,90 persen) dan Kota Malang (28,01 persen).
"Di sisi lain, demografi Single Investor IdentificationCentral Depository and Book Entry Settlement System (SID C-BEST) didominasi oleh investor individu yang berdomisili di Kota Malang yaitu 63,96 persen," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu 18 Juni 2025.
Farid menjelaskan, peningkatan tertinggi ditunjukkan oleh SID C-BEST yang mencapai 145.612 SID per 31 April 2025 atau tumbuh 22,09 persen yoy.
Sementara, apabila dilihat dari domisili investor, Daerah Tingkat II yang menunjukkan pertumbuhan jumlah investor tertinggi adalah Kota Pasuruan (tumbuh 19,03 persen yoy) dan Kota Probolinggo (tumbuh 14,61 persen yoy).
"C-BEST merupakan platform elektronik yang mendukung aktivitas penyelesaian transaksi saham dan surat berharga lainnya," jelas Farid.
Sementara, Farid menyebutkan, nilai transaksi saham pada 7 Daerah Tingkat II wilayah kerja OJK Malang mencapai Rp2.271 miliar pada bulan April 2025, tumbuh 5,52 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya.
Menurutnya, nilai transaksi saham di Kota/Kabupaten Pasuruan serta Kota/Kabupaten Probolinggo sendiri tercatat meningkat masing-masing sebesar 76,18 persen dan 40,88 persen yoy namun nilai transaksi saham di Malang Raya menurun sebesar 0,60 persen.
"Nilai penjualan reksa dana di wilayah kerja KOJK Malang turut menunjukkan peningkatan sebesar Rp114 miliar dari Rp185 miliar selama bulan Maret 2024 menjadi Rp299 miliar selama bulan Maret 2025 dan diiringi dengan peningkatan jumlah nasabah mencapai 137,51 persen yoy," urainya.
Selain itu, OJK Malang menilai stabilitas Sektor Jasa Keuangan (SJK) di wilayah kerja Malang tetap terjaga di tengah tingginya dinamika perekonomian dan volatilitas pasar keuangan global.
Di tengah dinamika tensi perdagangan dan geopolitik global, kinerja industri perbankan di wilayah kerja OJK Malang per April 2025 tetap resilien dan stabil.(*)