KETIK, SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengklaim angka kemiskinan di Kota Pahlawan terus menunjukkan penurunan signifikan pasca pandemi COVID-19. Hal tersebut disampaikan Eri usai prosesi Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-732 di Balai Kota Surabaya, Sabtu, 31 Mei 2025.
"Kemiskinan Surabaya turun menjadi 3,9 persen. Terendah sejak sebelum masa Covid, kita lebih rendah hari ini," jelasnya.
Ia menambahkan, data terakhir juga menunjukkan adanya penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Surabaya dibandingkan tahun sebelumnya.
"Pengangguran terbuka terendah karena hari ini kita mencapai 4 sekian persen," jelasnya.
Tak hanya itu, Surabaya juga mencatat capaian impresif dalam penanganan stunting. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023, prevalensi stunting di Surabaya hanya sebesar 1,6 persen, menurun drastis dari 28,9 persen pada tahun 2021 dan 4,8 persen pada akhir 2022.
"Stunting kita turun jadi 1,6 persen. Dan inilah yang membuat kita harus bisa terus menjadi satu keluarga besar. Karena yang membangun Surabaya ini bukan walikota, bukan jajaran pemerintah kota saja, tapi seluruh elemen masyarakat," jelas Eri.
Eri juga menekankan bahwa pembangunan di Surabaya tidak hanya fokus pada aspek fisik, melainkan juga pembangunan manusia. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bergerak bersama memajukan Surabaya yang inklusif dan sejahtera.
"Warga Surabaya ayo bangkit, ayo jaga Kota Surabaya ini di ulang tahun ini. Kita jadikan Surabaya ini tempat yang indah untuk anak-cucu kita," terang Ketua APEKSI ini.(*)