KETIK, JEMBER – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Jember mengalami inflasi sebesar 0,04 persen pada bulan Juli 2024. Inflasi dipicu melambungnya harga cabai rawit yang memberi andil terbesar.
Dari sebelas kota IHK di Jawa Timur, lima daerah mengalami deflasi, yakni kota Kediri, kota Malang, kota Madiun, kabupaten Bojonegoro, dan kabupaten Gresik. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di kabupaten Sumenep.
Secara YoY atau inflasi tahunan, kabupaten Jember tercatat mengalami inflasi sebesar 1,88 persen dan secara tahun berjalan atau Year to Date inflasi sebesar 1,07 persen.
Selain melambungnya harga cabai, biaya sekolah juga termasuk komoditas penyumbang inflasi.
Kepala BPS Jember Tri Erwandi menjelaskan, kebutuhan-kebutuhan sekolah memasuki tahun ajaran baru kali ini cukup membebani pengeluaran masyarakat.
“Memasuki tahun ajaran baru banyak yang perlu dipersiapkan masyarakat khususnya orang tua ya. Mulai dari buku hingga seragam sekolah,” papar Tri, Jumat (02/08/2024).
Kondisi ini berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana pengeluaran kebutuhan sekolah tidak sampai memberikan andil inflasi di Jember.
Komoditas penyumbang andil inflasi pada Juli 2024, antara lain cabai rawit, beras, udang basah, kentang, rokok kretek, daun bawang, kangkung, biaya sekolah dan upah asisten rumah tangga.
Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi, antara lain bawang merah, tomat, jagung manis, cabai merah, daging ayam ras, sawi hijau, telur ayam ras, masker, kubis, dan bawang putih.(*)