Khofifah Apresiasi Kontribusi Aisyiyah dalam Peningkatan IPM Jatim

Jurnalis: Husni Habib
Editor: M. Rifat

21 Januari 2023 06:39 21 Jan 2023 06:39

Thumbnail Khofifah Apresiasi Kontribusi Aisyiyah dalam Peningkatan IPM Jatim Watermark Ketik
Gubernur Jatim Khofifah memberikan sambutan pada acara Musywil Aisyiyah Jatim ke-13 (Foto : Humas Pemprov Jatim)

KETIK, SURABAYA – Musyawarah wilayah (Musywil) Aisyiyah Jatim ke-13 digelar di gedung Muzdalifah Asrama Haji Surabaya pada Sabtu (21/1). Acara ini menjadi ajang pertemuan pikiran dan juga pertemuan gerakan bagi para punggawa Aisyiyah. Dari Musywil ini, diharapkan lahir plan of action yang harapannya akan semakin mendongkrak kemajuan Jawa Timur.

Gubernur Khofifah hadir pada acara ini dan mengapresiasi Muhammadiyah dan juga Aisyiyah yang sejauh ini telah memberikan kontribusi besar dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur, khususnya dalam hal pendidikan dan kesehatan.

“Kemajuan tidak bisa kita capai tanpa komitmen bersama untuk bisa meningkatkan IPM Jawa Timur. Dan Alhamdulillah saat pandemi covid-19, berbagai format pembelajaran virtual dapat kita lakukan sehingga di tahun 2020 dan 2021 serta 2022 IPM kita terus meningkat. Dan Muhammadiyah, khususnya Aisyiyah memiliki kontribusi besar dalam mendorong kualitas pendidikan dan kesehatan Jawa Timur,” tegas Gubernur Khofifah.

Foto Khofifah menyapa para peserta Musywil Aisyiyah Jatim ke-13 ( foto : Humas Pemprov Jatim)Khofifah menyapa para peserta Musywil Aisyiyah Jatim ke-13 (Foto: Humas Pemprov Jatim)

Tidak hanya itu, Gubernur Khofifah menegaskan, Aisyiyah yang memiliki gerakan dakwah sangat kental menjalankan berbagai upaya pemberdayaan dan mewujudkan berbagai kemajuan. Secara khusus ia menekankan indeks pembangunan gender di daerah-daerah yang masih kurang diharapkan Gubernur Khofifah bisa didorong.

Ia lalu menyebutkan, dakwah bisa dilakukan melalui banyak cara. Yaitu dengan lisan atau perkataan (dakwah bil lisan) serta perbuatan (dakwah bil hal), melalui tulisan (dakwah bil kitabah), dan melalui pendekatan ekonomi sehari-hari (dakwah bil mal).

"Dakwah memberikan solusi untuk how to solve the problem bagaimana kita menjadi problem solver, yang paling mudah contohnya bagaimana dakwah bil mal akan memberikan penyelesaian masalah dari apa yang dihadapi sehari-hari. Tapi dakwah dan penyelesaian ini sekarang harus sesuai dengan format modern, terutama di bidang ekonomi," ujarnya.

Terkait hal itu, Gubernur perempuan pertama Jatim itu berpesan pada segenap jajaran PD Aisyiyah untuk dapat menerapkan konsep dakwah yang bisa menyelesaikan persoalan kehidupan sehari-hari. Sebab, masalah keseharian kini sudah menjadi lebih kompleks karena dampak digitalisasi. Konsep dakwah ini disebutnya sebagai dakwah bil IT. Mari kita bangun IT untuk kebaikan bukan sebaliknya.

"Apa yang terjadi kini lebih modern lagi, karenanya dakwah bil IT harus menjadi penguatan terhadap dakwah bil kitabah yang sangat kuat basisnya dalam tradisi Muhammadiyah," katanya.

Ia pun mengapresiasi gerakan Aisyiyah yang selama ini juga telah menjalankan dakwah bil kitabah dengan sangat baik. Yang impact nya juga pada peningkatan IPM Jatim.(*)

Tombol Google News

Tags:

Aisyiyah Muhammadiyah Dakwah IPM jatim Khofifah