KETIK, SURABAYA – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto telah menerbitkan telegram terkait pengamanan di kantor kejaksaan seluruh Indonesia pada 5 Mei 2025 lalu.
Setelah itu, disusul dengan telegram Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak soal teknis pengamanannya pada 6 Mei 2025.
Dalam surat telegram KSAD, bahwa untuk pengamanan kejaksaan tinggi (kejati) sebanyak 30 personel atau prajurit yang dikerahkan beserta kelengkapan alat.
Sementara sebanyak 10 prajurit menjaga kejaksaan negeri (kejari). Pelaksanaan tugas ini mulai dilakukan pada minggu pertama bulan Mei ini.
Kadispen Kodam V/Brawijaya, Kolonel Kav Donan Wahyu Sejati saat dikonfirmasi mengaku belum mendapatkan informasi lanjutan mengenai surat telegram tersebut. Pihaknya pun masih menunggu dan terus berkoordinasi dengan jajaran internal.
"Masih belum ada informasi lanjutan," ujarnya, Selasa, 13 Mei 2025.
Saat ditanya terkait penerapannya di Kejati dan Kejari di Jatim, Donan belum dapat menyampaikannya lebih jauh. Meski minggu pertama Mei sudah lewat. "Nanti bisa tunggu konfirmasi lebih lanjut," tegasnya.
Ketik.co.id mencoba memantau di Kejati Jatim. Di sana tidak terlihat prajurit TNI yang berjaga. Hanya ada dua orang satpam berjaga secara bergantian atau shift meski saat ini sedang cuti bersama.
Saat dikonfirmasi Kasi Penkum Kejati Jatim, Windhu Sugiarto tidak mau berkomentar terkait TNI menjaga Kejaksaan. "Semuanya langsung dari Jakarta, Kapuspenkum semuanya," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar mengatakan pengamanan kejaksaan ini merupakan bentuk dukungan TNI kepada Korps Adhyaksa.
"Pengamanan itu bentuk kerja sama TNI dengan Kejaksaan. Itu bentuk dukungan TNI ke Kejaksaan dalam menjalankan tugas-tugasnya," kata Harli di Jakarta, Minggu, 11 Mei 2025.(*)