KETIK, PROBOLINGGO – Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kiai Zulfa Musthofa menyampaikan bahwa NU di usianya yang ke-102 laksana sebuah pohon. Meskipun usianya sudah tua, NU tetap mengakar kuat dan cabangnya menjalar ke seluruh dunia.
Ungkapan ini disampaikan Kiai Zulfa dalam acara Harlah NU ke-102 sekaligus Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Jumat 25 Januari 2025.
“NU di usia ke-102 ini laksana pohon yang baik, yang ditanam oleh para muassisnya, mengakar menghujam bumi, dan cabang-cabangnya menyebar ke seluruh penjuru dunia,” ujarnya.
Kiai Zulfa juga menambahkan bahwa NU telah diakui oleh organisasi masyarakat (ormas) dan agama lain di seluruh negeri. Beliau menjelaskan rahasia di balik eksistensi dan perkembangan NU yang pesat. Menurutnya, NU bisa menjadi besar karena berhasil memposisikan dirinya sebagai rumah besar bagi seluruh rakyat Indonesia, baik yang beragama Islam maupun non-Islam. Semua merasa nyaman dengan NU.
“NU tetap melanjutkan visi yang telah digariskan oleh para pendiri NU, yaitu membawa kemaslahatan umat, untuk negeri, bahkan peradaban dunia,” jelasnya.
Kiai Zulfa menegaskan bahwa jika NU sudah menetapkan agenda dalam Raker, itu menandakan bahwa organisasi ini memiliki arah yang jelas untuk masa depan. Dengan visi yang jelas, pengurus NU akan senantiasa menjaga eksistensinya.
Lebih lanjut, Kyai Zulfa mengingatkan kepada seluruh pengurus NU yang hadir untuk selalu cepat merespons kebutuhan umat dan masyarakat. Beliau menegaskan bahwa visi para ulama terdahulu mengharuskan NU untuk seperti TNI dan Polri, yaitu setia melayani, mengayomi, dan melindungi rakyat.
“Indeks kepuasan masyarakat terhadap sebuah organisasi sejatinya berbanding lurus dengan sejauh mana organisasi itu merespons kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. (*)