KETIK, SURABAYA – Ibu Kota Jawa Timur Surabaya hingga kini belum menyelenggarakan Program andalan Presiden Prabowo Subianto yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ketua Komisi D DPRD Surabaya dr Akmarawita Kadir menjelaskan alasan mengenai Kota Surabaya belum menyelenggarakan program MBG.
Menurutnya, banyak sekolah di Surabaya dari kalangan menengah ke atas yang menolak program MBG.
"Kita sudah kemarin sempat hiring dengan dinas pendidikan, ada beberapa sekolah yang menolak, karena mereka juga sudah ada program makan di sekolah. Terutama sekolah-sekolah (dari kalangan) yang sudah menengah ke atas, itu rata-rata menolak," terangnya pada Ketik.co.id, Rabu 8 Januari 2025.
Menurut Politisi Golkar ini, Surabaya adalah kota besar jadi program MBG dilaksanakan secara bertahap.
"Surabaya ini kan kota besar ya, jadi inti makan gratis ini kan bertahap dengan prioritas ya," tuturnya.
Akmarawita menambahkan, Badan Gizi Nasional (BGM) yang menginisiasi MBG akan memprioritaskan daerah-daerah yang membutuhkan program tersebut.
"Nah, jadi dilihat, jadi siswa-siswa mana saja yang butuh dan sebagainya," jelasnya.
Untuk rencana uji coba MBG perdana di Kota Surabaya tanggal 13 Januari 2025, Akmarawita dan Komisi D akan meninjau secara langsung mengenai program ini.
"Nah itu juga akan kita lihat besok. Jadi jalurnya itu apakah sudah benar, apakah mulai dari petani, UMKM, kemudian transportasinya seperti apa, nanti baru dipikirkan anggaran apakah cocok 10 ribu itu," jelas Ketua Komisi D DPRD Surabaya ini.
Mengenai anggaran MBG, Akmarawita menyebut semuanya berasal dari dana sejumlah Rp 71 triliun dari BGN.
"Nah jadi sifatnya pemerintah kota nanti pasif, bahkan anggaran-anggarannya pun semuanya masih dari anggaran pusat yang Rp 71 triliun yang tersebar ke seluruh Indonesia itu," ucapnya.(*)
Kota Surabaya Belum Selenggarakan MBG, Komisi D: Sekolah Menengah ke Atas Banyak yang Menolak
Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Muhammad Faizin
8 Januari 2025 19:56 8 Jan 2025 19:56