KSAD Pantau Penanganan Karhutla di Provinsi Sumatra Selatan

Jurnalis: Bubun Kurniadi
Editor: Mustopa

8 September 2023 11:48 8 Sep 2023 11:48

Thumbnail KSAD Pantau Penanganan Karhutla di Provinsi Sumatra Selatan Watermark Ketik
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman bersama Komandan Korem 044/Gapo Brigjen TNI M Naudi Nurdika S.I.P., M.Si., M. Tr (Han) selaku Dansatgas Ops menanggulangan Karhutla di wilayah Provinsi Sumatera Selatan mengecek anggota Manggala Agni Dapos Sumatera XIV di Base Ops Lanud SMH Palembang, Jumat (8/9/2023)
KETIK, PALEMBANG – v>Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memantau penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Provinsi Sumatra Selatan pada Jumat (8/9/2023)
 
Didampingi Pangdam II/Swj Mayjen TNI Yanuar Adil, Jenderal Dudung meninjau sejauh mana kesiapan gelar pasukan TNI, kepolisian dan unsur-unsur pendukung lainnya.
 
Sebelumnya, Jenderal Dudung telah melakukan rapat dengan Gubernur Provinsi Sumsel terkait antisipasi dan langkah-langkah yang dilakukan dalam mengatasi m
Karhutla.
 
“Saya cek di lapangan secara fisik langsung hari ini terdapat 27 titik api dan langsung diminimalisir. Kita gunakan pesawat untuk menuju titik yang tidak dapat dijangkau” ujar Jenderal TNI Dudung.
 
Ia memuji sinergitas TNI, Polri dan masyarakat dalam menangani karhutla yang dinilai sangat luar biasa. 
 
"Tindakan hukum dari kapolda tegas kepada beberapa orang yang sengaja membakar hutan dan lahan. Diharapkan ke depan karhutla tidak separah yang terjadi di tahun 2015, ”ungkapnya.
 
Sementara Komandan Korem 044/Gapo Brigjen TNI M Naudi Nurdika melaporkan perkembangan terkini penanggulangan karhutla di Sumsel kepada Jenderal Dudung yang bertempat di Posko Satuan Karhutla Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel.
 
Danrem 044/Gapo menyampaikan bahwa kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan setiap tahunnya menjadi ancaman serius terhadap kehidupan masyarakat, yang menimbulkan banyak kerugian di berbagai aspek.
 
Kebakaran hutan dan lahan sebagian besar karena ulah manusia yang membuka lahan dengan cara membakar. 
 
“Menurut BMKG kekeringan pada tahun 2023 ini merupakan siklus empat tahunan, jauh lebih kering dari tahun 2020-2022. Puncak kemarau terjadi pada bulan Agustus dan September,” ujar Brigjen TNI Naudi.
 
Daerah rawan kebakaran berada di sepanjang wilayah timur yang didominasi lahan gambut. Dari total 8,3 juta Ha luas lahan wilayah Provinsi Sumsel terdapat 1,2 juta Ha lahan gambut yang tersebar di 7 kabupaten, terbanyak di Kabupaten Ogan Komering Ilir.
 
Mitigasi dan pencegahan yang diprioritaskan yaitu patroli darat dan udara, sosialisasi, penyuluhan, himbauan, larangan dan Maklumat Karhutla serta peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dengan latihan bersama. 
 
Mekanisme yang dilakukan oleh Satgas penanggulangan karhutla yaitu Monitoring melalui aplikasi SONGKET, Groundcheck yang dilaporkan ke Subsatgas darat, Pemadaman darat maupun udara dan Pemulihan Pasca Karhutla.
 
“Dapat disimpulkan bahwa kesadaran masyarakat semakin meningkat dengan tidak membuka lahan dengan cara dibakar sehingga pengendalian karhutla di wilayah Sumsel menjadi efektif,” pungkasnya.(*)
 

Tombol Google News

Tags:

Karhutla Kasad