KETIK, SITUBONDO – Program Double Track SMAN 1 Besuki, Situbondo kian menarik perhatian dengan inovasi yang dihadirkan para siswa.
Kali ini, para siswa keterampilan tata boga meluncurkan menu baru yang tak hanya lezat, tapi bervariatif dan kaya akan nutrisi.
Seperti nasi bakar ayam kemangi, salad buah dengan dressing yogurt hingga roti isi daging asli buatan siswa.
"Kami mendorong siswa untuk bereksperimen dengan berbagai bahan makanan dan teknik memasak. Sehingga mereka bisa menciptakan menu baru yang variatif dan menarik," ujar Oktaviana Salam, Trainer Double Track bidang tata boga, Rabu, 18 September 2024.
Oktaviana menjelaskan, program ini bertujuan untuk membekali siswa dengan kemampuan siap kerja sekaligus mengasah kreativitas dalam mengembangkan menu.
Sehingga kantin yang biasanya hanya menyajikan makanan ringan dan minuman sederhana kini berubah drastis dengan hadirnya menu baru.
Ini menjadi inovasi yang tidak hanya memberikan pengalaman belajar menyenangkan bagi siswa. Tapi memiliki daya tarik tersendiri bagi seluruh warga sekolah.
Putri, salah satu siswa Double Track merasa bangga dengan hasil karyanya. Dia dan teman-teman bisa belajar banyak hal, mulai dari cara mengelola bahan makanan, menjaga kebersihan hingga cara membuat hidangan yang menarik dan enak.
"Saya senang bisa berkontribusi untuk kantin sekolah," ungkap siswi kelas XII G2 itu.
Selain meningkatkan kualitas kantin, program ini memberikan manfaat ekonomi bagi sekolah.
Sebab sebagian hasil dari penjualan makanan digunakan untuk mendukung kegiatan sekolah. Serta, memberikan pengalaman berharga bagi siswa yang ingin berkarir di industri kuliner.
Kepala SMAN 1 Besuki, Syaiful Bahri, mengharapkan Program Double Track tata boga bisa terus berkembang dan menjadi contoh bagi sekolah lain.
"Kami berharap inovasi yang dihasilkan siswa dapat menjadi inspirasi dan memberikan dampak positif, baik dalam lingkungan sekolah maupun luar sekolah," ungkapnya.
Dengan berbagai menu baru yang disajikan, kantin sekolah kini menjadi tempat favorit yang dinantikan oleh para siswa, guru dan staf sekolah.
Program ini membuktikan bahwa kehiatan yang berbasis praktik nyata dapat memberikan dampak signifikan bagi perkembangan siswa dan sekolah.(*)
