KETIK, BONDOWOSO – Gunung Raung kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan selama tiga hari berturut-turut, mengakibatkan penutupan jalur pendakian dan batalnya rencana puluhan pendaki. Hingga Sabtu, 7 Juni 2025, sebanyak 23 pendaki dari berbagai kota diminta untuk menghentikan perjalanan mereka sebelum mendaki.
Kurniawan, pengelola Basecamp Gunung Raung yang akrab disapa Mas Cadas, menjelaskan bahwa para pendaki sudah mulai berdatangan sejak Hari Raya Iduladha.
Mereka berasal dari sejumlah daerah seperti Jakarta Barat, Malang, dan Surabaya. Namun, demi keselamatan, seluruh rencana pendakian dibatalkan karena kondisi gunung yang terus erupsi.
“Pada awalnya belum ada pengumuman resmi karena kami masih menangani kegiatan Iduladha. Tapi melihat perkembangan aktivitas vulkanik, kami akhirnya memutuskan untuk menutup jalur secara resmi hari ini,” jelas Mas Cadas.
Ia menekankan bahwa pengelolaan basecamp dilakukan dengan disiplin ketat untuk mencegah adanya pendaki ilegal. “Kami pastikan tidak ada yang nekat naik. Semua jalur kami awasi dengan ketat,” tambahnya.
Gunung Raung, yang terletak di wilayah Sumber Wringin, Bondowoso, mulai meletus sejak Kamis, 5 Juni 2025. Berdasarkan data dari Badan Geologi dan PVMBG Kementerian ESDM, erupsi pertama terjadi pukul 12.25 WIB dengan kolom abu mencapai 600 meter dari puncak.
Letusan kedua menyusul pada Jumat siang (6/6/2025) pukul 12.16 WIB, dan letusan ketiga tercatat pada Sabtu pagi 7 Juni 2025 sekitar pukul 07.19 WIB. Kolom abu terakhir teramati setinggi 400 meter dengan warna kelabu pekat yang terbawa angin ke arah barat laut.
Belum ada kepastian mengenai kapan jalur pendakian akan kembali dibuka. Pihak pengelola masih terus melakukan pemantauan secara intensif, sementara masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas di zona rawan erupsi sesuai rekomendasi otoritas setempat. (*)