KETIK, TRENGGALEK – Kepala Sekolah SMAN 1 Tugu Kabupaten Trenggalek, Widayat, terus berinovasi untuk memajukan pendidikan dan keterampilan siswa di sekolahnya.
Setelah selesai mengikuti program Double Track tahun 2024, yaitu keterampilan Tata Boga dan Tune Up Sepeda Motor, Widayat kini memperkenalkan program baru yang bertujuan membekali siswa dengan kemampuan yang relevan di dunia kerja internasional.
Salah satu inovasi terbaru yang diluncurkan adalah program pelatihan bahasa Jepang yang dilaksanakan setiap hari Sabtu.
Program ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa agar dapat bekerja di luar negeri, khususnya di Jepan. Terlebih Jepang merupakan negara yang memiliki peluang besar bagi tenaga kerja terampil.
Dalam program ini, siswa tidak hanya diajarkan keterampilan teknis. Tetapi juga diberikan wawasan budaya dan bahasa Jepang, yang sangat dibutuhkan di pasar kerja internasional.
Antusiasme para siswa belajar bahasa Jepang (Foto: Rohmat for Ketik.co.id)
Widayat mengatakan, ia ingin membekali siswa dengan keterampilan lebih komprehensif.
"Tidak hanya keterampilan teknis tetapi juga kemampuan berkomunikasi dalam bahasa asing yang sangat diperlukan di dunia kerja global," ujarnya.
Program ini diharapkan dapat membuka peluang bagi siswa untuk bekerja di sektor-sektor membutuhkan keahlian khusus. Seperti industri makanan dan otomotif yang banyak dibutuhkan di negeri sakura tersebut.
Melalui inisiatif ini, SMAN 1 Tugu tidak hanya fokus pada pendidikan akademik, tetapi juga pada pengembangan keterampilan yang aplikatif dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja global.
Inovasi ini SMAN 1 Tugu Trenggalek semakin menunjukkan komitmennya untuk mencetak generasi muda yang siap bersaing di tingkat internasional. Sekaligus menciptakan peluang kerja yang lebih luas bagi para siswanya.
Sedari awal, pelatihan ini sudah menarik banyak siswa. Mereka sangat bersemangat untuk mempelajari bahasa dan budaya Jepang.
Mereka terlihat sangat antusias dan mendukung inisiatif ini karena merasa pelatihan bahasa Jepang dapat membuka banyak peluang bagi masa depan mereka.
"Saya sangat senang bisa belajar bahasa Jepang. Selain membuka peluang bekerja di Jepang, saya juga merasa ini bisa menjadi pengalaman berharga dalam memperkaya pengetahuan saya tentang budaya Jepang," kata Ainun, salah satu siswa yang mengikuti pelatihan.
Pelatihan bahasa Jepang ini tidak hanya mengajarkan dasar-dasar bahasa. Tetapi juga memperkenalkan siswa pada berbagai kosakata dan ungkapan yang biasa digunakan dalam dunia kerja. Khususnya sektor industri makanan dan otomotif yang banyak dibutuhkan di Jepang.
Dengan demikian, siswa tidak hanya menguasai bahasa, tetapi juga mempersiapkan diri untuk bisa beradaptasi dan bekerja di lingkungan internasional.
Ke depannya, pelatihan bahasa Jepang di SMAN 1 Tugu Trenggalek diharapkan bisa semakin berkembang dan melibatkan lebih banyak siswa untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan di dunia kerja global. (*)