Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Jatim Menjelang Kemarau

15 April 2025 20:31 15 Apr 2025 20:31

Thumbnail Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Jatim Menjelang Kemarau Watermark Ketik
Ilustrasi cuaca (Grafis: Rihad Humala/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Menjelang musim kemarau, di wilayah Jawa Timur diprediksi masih berpotensi terjadi cuaca ekstrem. Awal musim kemarau di provinsi ini diperkirakan bulan Maret Dasarian III hingga Juni 2025. 

Meskipun pertengahan bulan April 2025 memasuki musim pancaroba, kondisi cuaca masih berpotensi ekstrem. Kemungkinan hujan deras hingga angin kencang masih terjadi di beberapa daerah.

Agatha Mayasari, prakirawan BMKG Juanda, Sidoarjo yang dihubungi Ketik.co.id menjelaskan, cuaca ekstrem disebabkan terjadinya belokan angin di perairan utara Jawa Timur. Faktor lain adanya suhu udara muka laut masih hangat.

Pengaruh lain cuaca ekstrem tersebut adanya kondisi atmosfer yang lembab dari lapisan bawah dan menengah. Akibatnya pertumbuhan Cumulonimbus yang signifikan, sehingga menghasilkan hujan. 

“Diprediksi bisa terjadi hujan sedang, lebat dan angin kencang,” kata Agatha. 

Dia menambahkan, puncak musim kemarau diprediksi terjadi bulan Agustus dan September 2025. 

Wilayah Jatim yang masih kemungkinan terjadi cuaca ekstrem 1 hingga 3 hari ke depan adala Kabupaten Bojonegoro, Bangkalan, Gresik, Jombang, Kediri, Kota Batu, Kota dan Kabupaten Malang, Kota dan Kabupaten Mojokerto, Lamongan, Nganjuk, Madiun, Tulungagung, Trenggalek, Magetan dan Pacitan.

Dari Kabupaten Malang bergeser ke arah timur dan Madura, cuaca ekstrem diprediksi terjadi di Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Situbondo, Sampang dan Sumenep.  

Selain cuaca ekstrem, menurut pantauan BMKG beberapa hari ini ada dua bibit siklon. Pertama bibit siklon tropis 96s. Siklon ini terpantau di sekitar laut Timor, sebelah selatan Pulau Rote, sehingga tidak memengaruhi wilayah Jatim.

Kedua bibit siklon tropis 96s di Pulau Rote ini juga mempengaruhi cuaca ekstrem. Hal ini berakibat terjadi gelombang tinggi dan hujan lebat di wilayah NTT. Gelombang tinggi juga terjadi di wilayah Maluku sebelah selatan, dan Papua sebelah selatan sampai kelaut Arafuru (*)

Tombol Google News

Tags:

cuaca ekstrem jatim BMKG Juanda