KETIK, CILEGON – Memasuki musim penghujan yang disertai cuaca ekstrem, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon terus meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi terjadinya bencana.
Salah satunya dengan mendorong adanya penguatan implementasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di setiap sekolah atau sosialisasi kebencanaan di sekolah.
Kepala BPBD Kota Cilegon Suhendi mengatakan, sekolah aman bencana adalah sekolah yang memberlakukan sarana dan prasarana yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan di sekitarnya dari bahaya bencana sesuai standar.
“SPAB ini merupakan program dari Kementerian Pendidikan, jadi itu sudah turun dari kementerian sampai ke daerah, SPAB itu ada di sekolah,” katanya kepada media, Jumat 20 Desember 2024.
Lantaran hal itu, kata Suhendi, pihaknya berupaya agar antisipasi bencana sudah diperkenalkan sejak dini, sehingga bencana bisa diminimalisir dampaknya secara maksimal dengan penanganan cepat, tepat, dan, efektif.
“Jadi program ini ingin agar lebih mengoptimalkan bagaimana pengenalan tentang risiko penanggulangan bencana ini dari usia dini yaitu di sekolah,” ujarnya.
Kata dia, kesiapsiagaan terhadap bencana sangat diperlukan untuk disosialisasikan di sekolah.
"Dari SPAB pun menyasar guru-guru berserta peserta didik SD dan SMP," ujar mantan Sekretaris Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon ini.
Lebih lanjut, pihaknya sebagai badan unsur pemerintah yang mengurusi tentang penanggulangan bencana harus mensupoort SPAB di sekolah itu.
"Alhamdulillah, sosialisasi sudah berjalan kemarin lebih dari 20 sekolah,” paparnya.
Melalui program ini, kata dia, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman dan tangguh bencana, serta dapat memberikan perlindungan maksimal terhadap siswa dan guru maupun warga sekolah lainnya.
“Melalui program ini, siswa memahami tentang kebencanaan dan bisa minimal menyelamatkan diri sendiri, dan membantu yang lain, serta mengenalkan penanggulangan risiko bencana,” tandasnya. (*)