KETIK, BATU – Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi, menyatakan bahwa libur panjang Kenaikan Yesus Kristus berdampak signifikan terhadap okupansi hotel di Kota Batu.
Pihaknya mencatat tingkat okupansi mencapai 70 persen selama empat hari libur tersebut, dengan lonjakan tertinggi terjadi pada Kamis, 29 Mei 2025, dan Jumat, 30 Mei 2025.
"Sedangkan hari yang lain yakni Sabtu dan Minggu masih di kisaran 50 persen untuk okupansi hotel di Batu," katanya, Senin, 2 Juni 2025.
Sujud menjelaskan bahwa harga kamar hotel justru mengalami penurunan dibandingkan libur panjang tahun sebelumnya. Pada libur panjang tahun lalu, hotel bisa menaikkan tarif hingga dua kali lipat.
"Penurunan harga berkisar antara 20 hingga 40 persen, terutama di hari kerja. Bahkan dibandingkan long weekend tahun lalu, harga kamar saat ini turun hingga 30 persen," jelas pria yang juga menjabat Direktur Utama Taman Rekreasi Selecta.
Menyikapi kebijakan efisiensi pemerintah, pihaknya saat ini menyasar market baru. Seperti acara sosial, pernikahan, wisuda, hingga komunitas otomotif.
Selain itu, pelaku usaha hotel juga mengoptimalkan pendapatan dari sektor food & beverage. Menawarkan harga kompetitif yang disesuaikan dengan gaya hidup masyarakat saat ini.
“Tahun ini hotel demand-nya jauh menurun. Untuk itu, kami juga menyasar market baru seperti acara sosial, pernikahan, wisuda, hingga komunitas otomotif,” jelasnya.(*)