KETIK, PACITAN – Museum & Galeri SBY-ANI di Pacitan, kini menjadi museum yang juga ikut terlibat menggunakan energi hijau untuk operasionalnya.
Sistem kelistrikan ini diwujudkan melalui kerja sama antara museum dengan PT PLN (Persero) terkait penggunaan listrik ramah lingkungan melalui layanan Renewable Energy Certificate (REC) sebesar 200 unit atau setara 200 Megawatt Hour (MWh).
Secara resmi, penyerahan Sertifikat REC dilakukan oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur (Jatim) kepada Museum & Galeri SBY-ANI di museum tersebut, dilakukan pada Sabtu pagi, 25 Januari 2025.
Penyerahan sertifikat ini menandai komitmen museum dalam mendukung layanan Green Energy as a Service (GEAS).
Sertifikat REC yang diterima oleh Museum & Galeri SBY-ANI menandai komitmen bersama untuk mendukung transisi menuju energi hijau, yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dalam sambutannya mewakili pihak museum, Presiden ke-6 Republik Indonesia (RI), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyampaikan pesan terkait urgensi keberlanjutan dan krisis iklim yang tengah dihadapi dunia.
"Demi selamatnya anak cucu dan bumi. Saat ini kita telah menjadi bagian dari itu untuk mencegah terjadinya bencana. Karena, sekarang ini dunia telah mengalami perkembangan dan krisis iklim. Kalau ini berjalan terus dan kita gagal menuju Net Zero Emissions (NZE), bumi kita tidak selamat," ujar SBY di hadapan puluhan tamu undangan.
Suasana acara Selebrasi Penyerahan Sertifikat REC yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur (Jatim) kepada Museum & Galeri SBY-ANI di museum tersebut, pada Sabtu pagi, 25 Januari 2025. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)
SBY juga mengucapkan terima kasih kepada PT PLN Jatim dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam mendorong penggunaan energi terbarukan di Museum & Galeri SBY-ANI.
"Saya ucapkan terimakasih kepada pimpinan PLN Jatim dan semua pihak yang ikut berkontribusi dalam mendorong terbangunnya Renewable Energy di Museum yang tadi sudah mendapatkan sertifikat REC," ucapnya SBY.
SBY juga mengajak seluruh pihak untuk mendukung upaya NZE demi menjaga bumi dan masa mendatang yang lebih baik.
“Mari kita bangun kolaborasi untuk membangun masa depan, for our future better,” seru SBY, mengajak semua pihak untuk bekerja sama menuju masa depan yang lebih baik, terutama dalam sektor energi yang ramah lingkungan.
Sementara, General Manager (GM) PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, menjelaskan, REC merupakan layanan dari PLN yang memudahkan pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan energi terbarukan yang transparan dan diakui secara global.
Setiap sertifikat REC yang diterbitkan membuktikan, listrik yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit energi baru terbarukan (EBT).
"Kami sangat mengapresiasi langkah Museum & Galeri SBY-ANI yang menginisiasi penggunaan REC. Ini merupakan kolaborasi penting dalam mendukung upaya kita menuju Carbon Neutral 2050 sesuai dengan Paris Agreement, serta NZE di tahun 2060. PLN sebagai penyedia energi berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik, termasuk menyediakan listrik hijau melalui REC," ujar Ahmad.
Dengan menggunakan REC, pelanggan dapat mengklaim bahwa sumber listrik yang digunakan berasal dari energi hijau, sehingga dalam perhitungan emisi pada Scope-2, pelanggan tidak menggunakan faktor emisi grid dari lokasi mereka, melainkan menggunakan faktor emisi pembangkit EBT, yang memiliki emisi CO2 sebesar 0,00 ton/MWh.
"Penggunaan energi terbarukan berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca, serta mempengaruhi perubahan opini masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya perlindungan lingkungan dan perubahan iklim," tambah Ahmad.
Museum & Galeri SBY-ANI, yang dikenal sebagai pusat pendidikan dan sejarah, kini juga semakin dikenal sebagai tempat yang mendukung inisiatif energi terbarukan. Penyerahan sertifikat REC ini menandai langkah penting bagi museum tersebut dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Acara yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk, Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, Sekretaris Daerah Kabupaten Pacitan, Heru Wiwoho, Ketua DPRD, Arif Setyo Budi (ASB), Kodim 0801, serta Kapolres Pacitan, Agung Nugroho.
Selain itu, hadir pula jajaran petinggi PLN, di antaranya, Senior Manager Niaga PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Martindar Jalu Respati, Senior Manager Keuangan PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Mukhlas Rowi Arif, Manager PLN UP3 Ponorogo, Suzana Zein, dan beberapa pihak terkait lainnya.
Penyerahan sertifikat REC ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk aktif berperan dalam pelestarian lingkungan dan pengembangan energi terbarukan, demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Sebagai informasi, REC adalah sertifikat yang digunakan untuk mengklaim konsumsi listrik yang berasal dari sumber EBT, seperti tenaga surya, angin, atau air. Inisiatif ini sejalan dengan upaya global untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mempercepat transisi menuju ekonomi hijau.
“Bumi yang kita pijak hanya satu, waktu tidak akan terulang. Mari kita bersama-sama mewujudkan masa depan yang layak bagi anak cucu kita dengan menjaga dan melestarikan bumi melalui konsep ekonomi hijau,” tandas GM PLN UID Jatim, Ahmad Mustaqir, mengingatkan akan pentingnya peran setiap pihak dalam menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang. (*)