KETIK, SURABAYA – Partai UKM Indonesia bakal menggelar kongres perdananya pada Agustus 2025 di Jakarta dengan agenda utama memilih ketua umum.
“Partai ini lahir pada 7 Mei 2021 dan kongres tahun ini adalah yang pertama,” ujar Ketua Umum Partai UKM Indonesia Syafrudin Budiman ketika dikonfirmasi dari Surabaya, Senin, 26 Mei 2025.
Selain memilih ketua umum, agenda lainnya yaitu menentukan sekretaris jenderal, bendahara umum, penetapan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, plus persiapan strategi menghadapi Pemilu 2029.
Politikus muda asal Sumenep tersebut menyampaikan pada Pemilu 2024 partainya memang tidak berpartisipasi lantaran kendala internal dan dampak pandemi Covid-19.
Alhasil, Partai UKM Indonesia memutuskan merger dengan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk menyalurkan aspirasi politiknya.
"Tidak sedikit pengurus dan kader kami yang mencalonkan diri sebagai legislatif melalui PAN, mulai tingkat DPR RI, DPRD Provinsi, hingga DPRD Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia," ucap Gus Din, sapaan akrabnya.
Aktivis asal Jawa Timur tersebut bahkan pada pemilu lalu sempat mencoba peruntungan sebagai caleg DPR RI dapil DKI Jakarta II meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Luar Negeri.
Partai UKM Indonesia, kata dia, mengusung aliran Nasionalis Inklusif atau Nasionalis Kebangsaan, berideologi Pancasila dan UUD 1945 sebagai fondasi berbangsa dan bernegara.
"Kami berasaskan Pancasila dengan landasan ekonomi kerakyatan sesuai UUD 1945 Pasal 33, guna menguatkan dan mempererat persatuan bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa, beragama, dan bermasyarakat," tutur Gus Din yang juga menjabat Koordinator Nasional Aliansi Relawan Prabowo Gibran (Kornas ARPG) itu.
Dalam pandangannya, Partai UKM Indonesia membentuk anggotanya menjadi intelektual organik yang tanggap terhadap realitas dan masalah sosial kemasyarakatan.
Para kader, lanjut dia, harus berada di garda terdepan, memimpin kesadaran rakyat agar bangkit dan berkembang.
Dalam menjalankan organisasi Partai UKM Indonesia, pihaknya menggunakan konsep IPO (Ideologi, Politik da Organisasi).
Penerapannya, kata dia, melalui Excellent Strategic of Organization, Excellent Strategic of Management, Excellent Strategic of Politic, dan Excellent Strategic of Network.
“Kader kami berkarakter Pancasilais dengan moral politik yang kokoh," tutur Gus Din. (*)