Paslon Salaf Jadi Sasaran Kampanye Hitam di Pilbup Malang

Jurnalis: Gumilang
Editor: Mustopa

29 Oktober 2024 22:00 29 Okt 2024 22:00

Thumbnail Paslon Salaf Jadi Sasaran Kampanye Hitam di Pilbup Malang Watermark Ketik
Paslon Salaf saat peluncuran tim pemenangan di Pilbup Malang. (Foto: Binar Gumilang/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Pasangan Calon Sanusi-Lathifah (Paslon Salaf) mendapat serangan kampanye hitam di Pilbup Malang 2024. Bentuk serangan kampanye hitam berupa perusakan Alat Peraga Kampanye atau APK milik paslon nomor urut 1 tersebut.

Selain perusakan atau vandalisme APK, Paslon Salaf juga mendapat serangan video hoaks yang tersebar di media sosial.

Tim Koordinator Hukum Paslon Salaf Bakti Riza Hidayat mengatakan, momen kampanye ini adalah waktu yang sangat krusial bagi masing-masing kontestan.

Masing-masing paslon dapat menyampaikan visi-misi serta progam kerja unggul untuk menarik simpati masyarakat selama masa kampanye Pilbup Malang 2024.

"Meski demikian tidak semua kampanye dilakukan dengan cara yang sehat dan mendidik. Kami, Tim hukum Salaf merangkum, yang terjadi pada masa kampanye sekarang diisi oleh tindakan-tindakan premanisme politik dalam bentuk intimidasi dan perusakan banner. Serta penyebaran fitnah pada paslon yang lain," ujar Bakti Riza Hidayat, Selasa, 29 Oktober 2024.

Lebih lanjut ia mengatakan, sebagaimana fakta yang telah ditemukan tim, sepanjang jalan raya di Kabupaten Malang ditemukan perusakan APK milik paslon Salaf. Terutama pada wilayah Kromengan, Bululawang dan Poncokusumo.

"Dari keterangan saksi, rekaman CCTV, dan temuan temuan keterangan pendukung lainnya diindikasikan perusakan APK dilakukan secara terorganisir. Dilakukan oleh orang yang memakai  sepeda motor, mobil innova serta beberapa orang dengan membawa senjata tajam," ungkapnya.

Menurutnya, perilaku premanisme politik ini dilakukan secara masif dan terstruktur dalam beberapa hari. Perusakan dan vandalisme dilakukan oleh orang-orang secara barbar ini tentunya sangat berlawanan dengan semangat cinta damai dan merusak suasana kondusif.

"Sebagai catatan kami yang kedua, tim H Sanusi dan Hj Lathifah Shohib juga mendapati tindakan yang menurut kami merupakan suatu strategi kampanye tidak sehat. Dimana terdapat penggiringan opini melalui media sosial yang menjelek-jelekan dan memfitnah pribadi Paslon kami tanpa ada dasar bukti yang jelas," jelasnya.

Ditegaskannya, beberapa video telah sengaja dibuat, diupload dan disebarkan dengan cara blasting di jagat maya sebagaimana semua video tersebut diduga adalah kesengajaan untuk membunuh profil Paslon Salaf.

"Bentuknya melalui narasi negatif dijadikan tersangka KPK dan beberapa tindakan pidana lain yang dituduhkan atau di-framing-kan
kepada paslon kami secara membabi buta. Tentunya bertujuan agar paslon kami secara profil jatuh di mata masyarakat Kabupaten Malang," tegasnya.

Sebagai bentuk sikap tegas, pihaknya telah mengadukan dugaan kampanye hitam yang menyerang paslon Salaf tersebut kepada Bawaslu Kabupaten Malang.

"Hal ini dilakukan untuk mendapat perlindungan hukum dalam kami melaksanakan kampanye Pilkada Kabupaten Malang," tuturnya.

Selanjutnya ia mengajak seluruh pihak agar kembali ke koridor dalam melaksanakan kampanye Pilkada secara sehat dan demokrasi cinta damai. (*)

Tombol Google News

Tags:

Paslon Salaf Sanusi-Lathifah Pilbup Malang Pilkada Kabupaten Malang Kabupaten Malang