Pemecatan Dekan FK Unair, PW Sapma Pemuda Pancasila Jatim Miris Terbelenggunya Berpendapat

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: M. Rifat

5 Juli 2024 08:35 5 Jul 2024 08:35

Thumbnail Pemecatan Dekan FK Unair, PW Sapma Pemuda Pancasila Jatim Miris Terbelenggunya Berpendapat Watermark Ketik
Ketua PW Sapma Pemuda Pancasila Jatim Arderio Hukom. (Foto: Dok. PP Jatim)

KETIK, SURABAYA – Adanya pemecatan Prof. Budi Santoso (Prof Bus) dari jabatannya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) sejak Rabu, 3 Juli 2024.

Pencopotan Prof Bus menuai respons dari banyak pihak hingga karangan bunga membanjiri kampus FK Unair.

Ketua PW Sapma Pemuda Pancasila Jatim Arderio Hukom menjelaskan soal pemecatan Prof Bus usai memberikan opini dan pendapatnya soal penolakan terhadap kebijakan pemerintah mendatangkan dokter asing adalah ironi yang cukup memprihatinkan.

Menurutnya ini adalah persoalan penyembelihan kebebasan berpendapat kerap terjadi, bahkan sejak zaman kolonialisme.

"Alih-alih menunjukkan kekuatan melalui abuse of power dengan harapan memunculkan ‘ketakutan’ dan ketertiban normatif di lingkungan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga," tuturnya melalui Press Release PW Sapma Pemuda Pancasila Jatim ditulis pada Jumat (5/7/2024).

"Melalui pemecatan terhadap Dekan yang memberikan opini kontra kebijakan pemerintah, kali ini malah menjadi boomerang mematikan bagi kelembagaan perguruan tinggi," imbuhnya.

Arderio melihat bersama aksi yang dilakukan ratusan dosen dan mahasiswa FK Unair pada Kamis 4 Juli 2024 di halaman FK Unair menunjukkan gerakan perlawanan terhadap upaya pembungkaman kebebasan berpendapat akademik tidak pernah padam.

Dirinya berpendapat preseden buruk semacam ini bila terus dibiarkan dan dinormalisasi akan menjadi duriterhadap kebebasan berpendapat akademik, lebih-lebih perguruan tinggi harus mampu menjadi mimbar sebebas-bebasnya dan seluas-luasnya dalam menyuarakan kebenaran dan keadilan.

"Tentu semangat ini sesuai dengan Pancasila sebagai ideologi negara yang mengedepankan azas-azas musyawarah dan peletekan kepentingan orang banyak (maslahat) diatas kepentingan kelompok dan golongan," tutur Arderio.

Pemecatan Prof Bus dari jabatannya sebagai dekan FK Unair, jelas tidak memiliki dasar yang jelas dan semata-mata adalah soal kepentingan. Akibat pendapat Prof Bus yang kontra terhadap kebijakan pemerintah soal program mendatang dokter asing oleh pemerintah.

"PW SAPMA PP Jawa Timur menilai, pemecatan dekan FK Unair merupakan triger buruk dan destruktif terhadap upaya membuka ruang opini, gagasan dan narasi akademik untuk membangun dan menhidupkan nalar sehat konstruktif diranah akademik," urai Arderio.

Dirinya mengajak PW SAPMA PP Jatim mengajak serta seluruh kader SAPMA PP baik yang berada dilingkungan Universitas Airlangga, maupun perguruan tinggi lain untuk bersama-sama saling menjaga.

"Agar kebebasan berpendapat utamanya di ranah akademik tetap hidup, serta turut aktif melawan indikasi-indikasi ‘penyembelihan’ dan pembelengguan kebebasan berpendapat yang ada," tegasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Prof Bus Prof Budi Santoso Unair Universitas Airlangga pencopotan dekan FK PW Sapma Pemuda Pancasila dokter asing