KETIK, SIDOARJO – Lembaga Survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) merekam optimisme dan harapan atas kepemimpinan Bupati Subandi dan Wakil Bupati Sidoarjo Mimik Idayana selama 100 hari terakhir. Mayoritas puas. Siapa saja mereka jika dilihat latar belakang partai politiknya? Yang tertinggi pemilih Partai Golkar dan Gerindra.
Direktur Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) Baihaki Sirajt menjelaskan, ARCI memang menyurvei secara khusus latar belakang responden yang menyatakan puas terhadap kinerja Subandi-Mimik selama 100 hari terakhir.
Survei dilakukan pada 14 sampai 21 Mei 2025. Jumlah responden yang ditanyai mencapai 400 orang dengan margin of error 5 persen. Mereka dipetakan berdasar tempat tinggal, pendidikan, penghasilan, usia, dan sebagainya. Termasuk, latar belakang partai politik (parpol) yang mereka pilih saat Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2024 lalu.
”Survei ini untuk mengukur tingkat kepuasan kinerja bupati dan wakil bupati menurut pemilih partai politik,” jelas Baihaki Sirajt.
Direktur Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) Baihaki Sirajt . (Foto: Dokumen Ketik.co.id)
Bagaimana hasilnya? Baihaki menyebutkan, pemilih Partai Golkar yang paling banyak. Mereka yang menilai puas dengan 100 hari duet Subandi-Mimik mencapai 92,2 persen. Partai Golkar adalah salah satu pengusung Subandi-Mimik pada Pilkada 2024 lalu.
Berikutnya ialah pemilih Partai Gerindra (89,5 persen). Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB (75,2). Pemilih Partai Demokrat yang menyatakan puas mencapai 75,1 persen, PAN (71,8 persen), PPP (69,4 persen), Nasdem (69,1), PKS (65,1).
Sebelumnya diberitakan, kepemimpinan Bupati Sidoarjo Subandi dan Wakil Bupati Mimik Idayana dinilai mampu menumbuhkan harapan masyarakat. Selama 100 hari memimpin Kabupaten Sidoarjo, kinerja Duet BAIK (Subandi-Mimik) dinilai memuaskan. Angkanya mendekati apresiasi kepada Presiden dan Wakil Presiden Probowo-Gibran di pemerintah pusat.
Kepuasan masyarakat terhadap Pemerintahan Subandi-Mimik mencapai angka 81,7 persen. Itu jumlah kumulatif. Ungkapan puas merupakan gabungan dari sangat puas, puas, dan cukup puas.
”Yang 18,3 persen tidak puas merupakan gabungan tidak puas dan sangat tidak puas,” jelas Baihaki Sirajt dalam dialog terbatas tentang kinerja 100 Hari Subandi-Mimik pada Senin malam (9 Juni 2025). Subandi-Mimik dilantik pada 20 Februari 2025.
Menurut Baihaki, kepuasan terhadap kinerja Subandi-Mimik itu mendekati pengakuan kepada pemerintahan Prabowo-Gibran di pusat. Hasil survei ARCI menyebutkan, secara umum, masyarakat Sidoarjo juga menyatakan puas kepada kepemimpinan Prabowo-Gibran. Kepuasan tersebut mencapai 83,8 persen. Akumulasi dari ssangat puas, puas, dan cukup puas.
Di sisi lain, angka ketidakpuasan mencapai 15,9 persen. Masing-masing juga merupakan akumulasi dari tidak puas dan sangat tidak puas. Sisanya menjawab tidak tahu atau tidak menjawab ketika ditanya.
”Melihat angka-angka itu, masyarakat Kabupaten Sidoarjo mayoritas merasa puas terhadap kinerja Subadi-Mimik. Hampir sama dengan kepada Prabowo-Gibran,” kata Baihaki.
”Kami lakukan survei ini tidak hanya di Kabupaten Sidoarjo, tetapi juga di beberapa kabupaten dan kota lain di Jawa Timur,” tambah Baihaki.
Di Kabupaten Sidoarjo, khusus survei ini, jumlah responden 400 orang. Dengan margin error 5 persen. Responden dipilih secara acak. Masing-masing mewakili kelompok usia, tingkat pendidikan, penghasilan, maupun persebaran di 18 kecamatan. Termasuk, latar belakang pilihan partai politik pada Pemilu Legislatif 2024 lalu.
Mengapa 81,7 persen masyarakat puas kepada kinerja Subandi-Mimik? Menurut hasil survei, sebagian besar menyatakan keduanya rajin turun ke masyarakat. Cara kerja sudah terbukti. Program-program sudah mulai terealisasi. Sering memberi bantuan masyarakat.
”Selain itu, cara kerja Subandi-Mimik dinilai meyakinkan dan cepat. Keduanya mengayomi, ramah, baik, dan sopan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Mengapa 18,3 persen menyatakan tidak puas kepada Subandi-Mimik? Mereka menilai belum banyak program yang terealisasi. Banyak kebijakan yang kurang tepat. Belum ada perubahan signifikan. Koordinasi lemah. Kondisi ekonomi belum membaik. Ada sebab-sebab lainnya juga.
”Kalau dibandingkan dengan daerah lain, kinerja Subandi-Mimik berada di 5 besar kepala daerah di Jawa Timur hasil Pilkada November 2024 lalu,” ungkap Baihaki. (*)
