KETIK, MALANG – Pemerintah Kota Malang merencanakan untuk memberikan wajah baru bagi Kayutangan Heritage. Ikon wisata Kota Malang tersebut akan kembali direvitalisasi dan masuk dalam program pembangunan di tahun 2026.
Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan menjelaskan, meskipun menampilkan wajah baru, namun nilai-nilai sejarah Kota Malang tetap akan dipertahankan. Revitalisasi juga sebagai sarana menambah daya tarik wisatawan.
“Saya sudah meminta agar feasibility study (FS) dan detail engineering design (DED) kawasan Kayutangan Heritage dimasukkan dalam usulan program pembangunan tahun 2026. Saya ingin ada intervensi dari OPD terkait agar konsep yang sudah disusun bisa segera ditindaklanjuti,” ujar Iwan, Selasa 21 Januari 2025.
Ide untuk penataan Koridor Kayutangan Heritage sendiri telah dimulai sejak sekitar tahun 2019 silam. Dalam pembangunannya, Kayutangan Heritage dibagi menjadi tiga zonasi.
Zona I mencakup simpang PLN hingga Rajabaly, Zona II dimulai dari Rajabaly hingga Jalan Jenderal Basuki Rahmat Gang IV, dan Zona III melingkupi Jalan Jenderal Basuki Rahmat gang IV sampai ke Patung Chairil Anwar dan Sarinah.
Pada tahun 2021 pembangunan Zona I dan II telah rampung, disusul dengan pembangunan Zona III di tahun 2022.
Iwan menyebutkan bahwa rencana revitalisasi nanti berfokus pada penataan secara merata di setiap zona. Terlebih selama ini masyarakat hanya terfokus pada Zona III Kayutangan Heritage saja. Jika ditelusuri lebih jauh, Zona I menjadi kawasan yang paling sepi jika dibandingkan dua zona lainnya.
“Kayutangan itu tidak hanya 800 meter saja, tapi sampai yang utara juga. Itu konsep paling utama. Jadi jangan hanya berhenti penataannya atau (fokus) wisatanya hanya di 800 meter yang sekarang ini," kata Iwan.
Dalam menata rencana tersebut, Iwan melibatkan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kayutangan Heritage, dan juga CSR dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).
Ketua IAI wilayah Malang, Armada Indra Permana menjelaskan, dalam wajah barunya, Kayutangan Heritage akan lebih tertib, khususnya sterilisasi parkiran tepi jalan. Hal tersebut mendukung proses Pemkot Malang dalam menyediakan kantong parkir di sana.
"Ada elemen yang tidak memiliki kaitan sejarah seperti lori, box telepon, dan lampu hias tertentu, diusulkan untuk dibongkar atau diganti," ujarnya.
Termasuk dengan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang menghalangi nilai estetika kawasan Kayutangan Heritage akan dievaluasi. Meskipun mendapat sentuhan baru, namun ia memastikan revitalisasi tidak menyimpang dari sejarah Kayutangan.
"Kami ingin Kayutangan lebih baik lagi dan tidak lepas dari sejarahnya. Ada banyak penambahan yang akan menjadikan ikon baru Kota Malang ini memiliki wajah baru. Sehingga pengunjung bisa rata di semua zona," tandasnya.(*)
Pemkot Malang Kembali Siapkan Wajah Baru Kayutangan Heritage
Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Mustopa
21 Januari 2025 14:13 21 Jan 2025 14:13