KETIK, SURABAYA – Pemkot Surabaya berencana mengajukan hutang sebesar Rp5,6 triliun untuk mendukung percepatan pembangunan lima tahun ke depan.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Arif Fathoni mengungkapkan, hutang tersebut diajukan kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI.
"Apalagi kota Surabaya ini kan dianggap memiliki ruang fiskal yang cukup untuk membayar, karena kan tidak semua daerah yang ngajukan hutang pinjaman ke PT SMI itu kan disetujui," jelasnya pada Jumat 24 Januari 2025.
Fathoni menambahkan, jika Kota Surabaya dianggap dapat membayar, maka pinjaman tersebut dapat dilakukan.
"Alhamdulillah Surabaya ini kan dianggap mampu. Nah makanya menurut kami meskipun itu akadnya itu hutang tetapi manfaatnya kepada masyarakat itu luar biasa," terangnya.
Tujuan hutang senilai Rp5,6 triliun ini, Fathoni menegaskan untuk mengejar ketertinggalan pembangunan yang ada di Kota Surabaya.
"Paling tidak, pemerintah kota bisa mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur yang ada di Kota Surabaya dalam menyongsong Surabaya sebagai pintu gerbang Ibu Kota Nusantara," ucap Ketua DPD Partai Golkar Surabaya ini.
Fathoni menjabarkan, hutang tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangunan JLLB, JLLT dan proyek pengendalian banjir yang lain. Karena problem perkotaan itu kan banjir dan macet.
"Alhamdulillah infrastruktur yang dibiayai oleh hutang itu, itu fungsinya untuk meminimalisir angka kemacetan dan meminimalisir genangan air yang ada di Kota Surabaya," paparnya.
"Jadi saya pikir itu bagus manfaatnya bagi masyarakat Surabaya," pungkas Wakil Ketua DPRD Surabaya Arif Fathoni.(*)